Property

Agung Sedayu Group dan Salim Group Bangun Indonesia Design District

Agung Sedayu Group dan Salim Group Bangun Indonesia Design District

Indonesia Design District (IDD), pusat desain dan furnitur terbesar dan terlengkap pertama di Indonesia akan segera hadir di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) Jakarta Utara. Projek ini akan dibangun di atas lahan seluas 10 hektare dalam satu lantai. Pengembangnya kolaborasi Agung Sedayu Group dan Salim Group menghadirkan one-stop home & living furniture center ini sehingga menjadi showcase bagi lebih dari 200 brand pilihan.

Pembangunan IDD dimulai dengan perletakan batu pertama pada Senin, 30 Mei 2022 di PIK 2 yang dihadiri oleh Angela Herliani Tanoesoedibjo selaku Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Skema desain IDD yang dirancang oleh DP Architects dari Singapura menghadirkan interpretasi segar yang berbeda dari konfigurasi premium outlet yang sudah pernah ada untuk menghadirkan pengalaman berbelanja furnitur yang unik dan secara dinamis memadukan ritel serta konsep komunal dalam satu pengembangan melalui konsep mal semi terbuka.

Rida Sobana, Direktur DP Architects dan arsitek perancang IDD dalam kesempatan Home & Living Discussion menjelaskan, skema desain Indonesia Design District mengutamakan tiga hal : konektivitas, kreativitas, dan kenyamanan. Program ruang yang strategis memperkenalkan jalur pejalan kaki yang intuitif dan memungkinkan para pengguna untuk menjelajahi seluruh lokasi IDD dalam skala nyaman manusia.

Plaza-plaza juga dilengkapi dengan integrasi ruang sosial yang memperhatikan berbagai faktor seperti alun-alun yang terbuka namun dilengkapi kanopi pelindung dan menempatkan pavilion dan kios F&B di tengah-tengah lahan. Hal ini membuat IDD terhubung dengan baik dan dapat diakses dari pintu masuk kendaraan di sisi Timur dan Barat.

Diposisikan tepat di tengah-tengah lahan, pavilion dan kios F&B akan menawarkan peluang kepada komunitas desain untuk berbaur melalui berbagai acara. Strategi desain yang berkelanjutan seperti memperkenalkan konsep biophlia ke dalam lahan dan mengintegrasikan teknik-teknik penyejukan pasif untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan nyaman.

“Sebagai destinasi kolaborasi kreatif, desain IDD juga mendorong hadirnya beragam fasad kreatif melalui strategi ‘kanvas kosong’, yang mana setiap penyewa dapat mengekspresikan identitas brand dan estetika mereka yang unik,” jelas Rida dalam diskusi yang juga menampilkan narasumber Soesilawati (Project Director IDD), Santi Alaysius (Co-founder Domisilium Studio), Puri Hadiprana (Commisioner Hadiprana Design) dan Marcel Opstal (Managing Director Box Living).

Rida menambahkan selama proses mendesain, DP Architects juga memperhatikan kaitan antara tujuan pembangunan IDD dengan aspirasi bangsa dan potensinya untuk mendorong kolaborasi kreatif antara pembeli, desainer, investor dan seniman. “Itulah mengapa IDD ini kami desain sebagai ‘ruang bermain’ bagi komunitas kreatif,” tuturnya.

Untuk mewujudkannya, IDD merujuk kembali kepada pengetahuan yang mendalam tentang konteks dan iklim lokal serta pengalaman DP Architects yang kaya yang tercermin dalam projek-projek ritel multifungsi seperti Central Park dan Kemang Village. Karena keinginan yang kuat untuk mendesain sesuatu yang tidak konvensional, kami juga memanfaatkan database kami yang luas tentang bentuk dan ruang serta pendekatan desain antar-disiplin untuk menghadirkan IDD yang relevan dengan konteks lokal,” ungkap Rida.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved