Capital Market & Investment

Pendapatan ESSA Melonjak 132%

Pendapatan ESSA Melonjak 132%
Foto : Surya Esa Perkasa

PT Surya Esa Perkasa Tbk membukukan pendapatan di kuartal I/2K22 senilai US$ 159 juta atau naik sebesar 132% dibandingkan periode yang di tahun lalu (year on year/yoy). Lini bisnis amoniak menyumbang 92% dan lini bisnis LPG berkontribusi 8% terhadap total pendapatan. Pasar komoditas global mengalami kenaikan harga yang tajam karena ekspektasi pemulihan global terus berlanjut, dengan harga yang tetap tinggi karena terbatasnya pasokan yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina.

Harga realisasi amoniak senilai di US$ 815 per metrik ton (MT), meningkat signifikan sebesar 173% dibandingkan dengan kuartal I-2021. Sementara harga realisasi LPG berada pada US$ 798/MT pada Kuartal I-2022 atau 37% lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2021. Di sisi operasional, produksi amoniak tercatat sebesar 186.474 MT dengan tingkat utilisasi pabrik sebesar 115% pada Kuartal I-2022. Produksi LPG untuk kuartal I-2022 adalah 15.578 MT dengan ketersediaan pabrik 99,8%.

Kemudian, ESSA mencapai EBITDA sebesar US$ 69,1 juta, naik 126% (yoy). Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, menyatakan harga amoniak dan LPG yang lebih tinggi di kuartal tersebut ditambah dengan keunggulan operasional menyebabkan kinerja kuartal I-2022 yang kuat. “Fokus kami pada energi bersih terus berlanjut karena saat ini kami sedang dalam proses melakukan studi kelayakan untuk Blue Ammonia dengan JOGMEC, Mitsubishi Corporation dan ITB dan berharap untuk segera memulai perjalanan yang sangat ditunggu-tunggu ini,” ucap Laroya di Jakarta, baru-baru ini.

Rencananya, perseroan tetap berhati-hati dalam pendekatan menuju pemulihan ekonomi dan terus fokus pada keunggulan operasional, serta mengendalikan biaya untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved