PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan EBITDA Rp2,54 triliun pada triwulan pertama tahun 2022 ini. Capain tersebut meningkat 105% dari triwulan di tahun sebelumnya Rp1,24 triliun. Pertumbuhan EBITDA itu disokong oleh kinerja operasional dan penjualan komoditas utama, serta peningkatan efisiensi biaya di tengah kenaikan harga komoditas global.

“Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya Antam untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19,” kata Faisal Alkadrie, Corporate Secretary Antam falam keterangan tertulis di Jakarta (2/6/2022).

Adapun laba perusahaan pada periode ini tumbuh 104% atau sebesar Rp1,62 triliun dari triwulan pertama tahun sebelumnya Rp793,89 miliar. Pada tahun 2022, kata Faisal, Antam mengembangkan basis pelanggan dalam negeri, terutama produk emas, bijih nikel dan bauksit.

Hal tersebut membuat penjualan bersih meningkat 6% atau sebesar Rp9,75 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp9,21 triliun. “Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp7,42 triliun atau 76% dari total penjualan bersih Antam,” ujarnya.

Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp5,88 triliun (60%), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,86 triliun (19%), bijih nikel sebesar Rp1,62 triliun (17%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp299,40 miliar (3%).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id