SCG Targetkan Capai Net Zero Emission Tahun 2060
SCG di Indonesia mendukung strategi pemerintah terkait pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim. Strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara tajam dimulai dari tahun 2030 untuk mencapai Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Sejalan dengan komitmen global, SCG Indonesia mengumumkan kampanye advokasi ESG 4 Plus secara internal maupun eksternal. ESG 4 Plus merupakan sustainability development framework yang menjadi acuan perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya yang menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Prinsip ESG 4 Plus yang diusung SCG Indonesia berfokus dalam mencapai empat objektif: 1) tercapainya net zero emission, seperti yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia, 2) menciptakan produk dan industri hijau (go green), 3) mereduksi kesenjangan sosial (reduce inequality), dan 4) merangkul kolaborasi dengan berbagai stakeholder (embrace collaboration). Aspek tambahan (plus) pada prinsip ini merupakan keadilan dan transparansi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Country Director SCG di Indonesia Warit Jintanawan, menyatakan bahwa tujuan SCG dalam melaksanakan ESG 4 Plus adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebih serta merangkul kolaborasi dengan banyak pihak yang terkait. “Urgensi kami dalam melaksanakan prinsip ESG 4 Plus adalah karena SCG telah menjadi bagian dari Indonesia. Kami telah hadir hampir 30 tahun di Indonesia dan terus berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan sehingga lingkungan lestari, bisnis pun demikian.”
Penerapan ESG 4 Plus ini dimanifestasikan pada tiga bidang: pertama, environment. SCG Indonesia menerapkan prinsip Ekonomi Sirkular (membuat, menggunakan, dan kembali ke kita) sehingga SCG menjaga agar tidak ada produk atau bahan baku yang terbuang. Dengan memperhatikan siklus dari produk yang dihasilkan, perusahaan konglomerasi ASEAN ini berharap dapat meminimalisir buangan pada lingkungan.
SCG melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, menginisiasikan pengembangan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel) guna mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Sukabumi. Sampah di TPA Cimenteng akan diubah menjadi energi baru yang akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada proses pembuatan semen sehingga produksi menjadi lebih ramah lingkungan. Penandatangan kolaborasi antara PT Semen Jawa dan Pemda Sukabumi untuk pengolahan sampah ini diselenggarakan pada hari ini (07/06) di Sukabumi. Pembangunan sarana dan prasarana untuk teknologi RDF ini diharapkan rampung tahun ini dan pengolahan sampah dapat dimulai pada 2023.
Kedua, bidang sosial. SCG bercita-cita untuk mendukung pemerintah dalam memajukan Indonesia, salah satunya melalui bidang pendidikan. SCG telah memberikan beasiswa SCG Sharing the Dream sejak 2012 dengan total lebih dari 3.500 beasiswa diberikan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa S1 di Indonesia. Pada 2022, tepat satu dekade berjalanannya beasiswa SCG Sharing the Dream di Indonesia, SCG menambah wilayah cakupan beasiswanya ke daerah Bekasi dan menambah jumlah penerimanya hingga 493 pelajar (480 siswa SMA dan 13 mahasiswa strata satu (S1).
Ketiga, governance. Dalam tatanan governance atau tata kelola, SCG menjalankan bisnisnya berdasarkan kepatuhan, keadilan, dan transparansi, baik di dalam maupun di luar perusahaan. SCG senantiasa bertujuan menjadi good corporate citizen di mana pun tempat SCG beroperasi.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id