Technology Trends

Logitech Bagikan 7 Strategi Perusahaan agar Pekerjaan Berhasil di Era Hybrid

Logitech Bagikan 7 Strategi Perusahaan agar Pekerjaan Berhasil di Era Hybrid

Logitech membagikan 7 strategi terbaik bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan mengenai bagaimana orang lebih suka bekerja saat ini. Walaupun bekerja secara hybrid lebih memberikan fleksibilitas, hal ini juga membawa tantangan-tantangan baru baik bagi perusahaan atau karyawan agar dapat menciptakan lingkungan kerja terbaik di masa normal baru.

Pada masa awal pandemi, dunia berdebat lewat berita dan media sosial tentang mana yang lebih baik, bekerja dari rumah atau kantor. Saat ini, dapat dilihat bahwa hybrid working akan tetap dilakukan, bahkan setelah pembatasan sosial dilonggarkan.

Hybrid working memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk bekerja baik dari kantor dan rumah. Sekitar 85% karyawan Indonesia meminta fleksibilitas pasca-pandemi terhadap lokasi dan jam kerja, dan 53% dari karyawan percaya bahwa pengaturan tempat kerja yang fleksibel akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Meskipun pekerjaan lebih banyak terselesaikan saat berada di rumah, para responden cenderung bekerja lembur. Berdasarkan penelitian Logitech baru-baru ini, 55% perusahaan dengan karyawan lebih dari 10.000 mengatakan bahwa mereka bekerja melebihi jam kerja saat berada di rumah. Mereka yang berperan sebagai kontributor individu lebih sering lembur di rumah (52%) dibandingkan mereka yang berada di C-level (33%).

Bayu Eko Susetio, Video Collaboration Lead Logitech Indonesia mengatakan, “Terlepas dari perubahan ini, semakin banyak orang merasa model kerja hybrid memberikan stres lebih karena tidak memberikan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu di rumah. Ritme kerja yang biasanya dilakukan semakin terganggu dengan adanya jadwal kerja hybrid. Maka dari itu, perusahaan perlu mengetahui langkah-langkah terbaik untuk memaksimalkan trend yang ada terhadap objektif perusahaan.”

Kenyataannya, meeting video akan terus menjadi hal yang penting terhadap kolaborasi dan koneksi sosial dengan semakin banyaknya orang yang bekerja jarak jauh. Pada bulan-bulan mendatang, isu yang dihadapi perusahaan bukanlah mengurangi konferensi video, namun menemukan cara terbaik untuk mengelola fungsinya serta menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga dapat menghasilkan produktivitas dan efektivitas maksimum.

Model kerja hybrid – di mana karyawan dapat berpindah antar kedua lokasi – merupakan cara terbaik untuk memastikan pekerjaan berhasil melalui penyatuan semua manfaat dunia yang baru dengan energi kolaboratif sosial yang lama. Tidak heran bahwa penelitian Logitech yang sama menemukan 71% perusahaan berencana untuk mengizinkan karyawan bekerja secara hybrid kedepannya, walaupun masih ada beberapa orang yang merindukan hiruk-pikuk tempat kerja.

Maka dari itu, berikut adalah 7 strategi kerja hybrid. Pertama, ruang meeting yang didukung oleh video. Selama masa pandemi, perusahaan telah melihat video sebagai solusi efektif untuk mendukung kebutuhan meeting ketika tim tidak dapat hadir di tempat. Langkah selanjutnya untuk memaksimalkan potensi teknologi video pada kegiatan meeting meliputi penyesuaian anggaran terhadap ruang meeting yang dilengkapi teknologi video, serta memperkenalkan perangkat pengaturan jarak jauh seperti Logitech Sync guna menjaga agar teknologi yang dipakai selalu update.

Lalu, lengkapi ruang kerja jarak jauh selayaknya kantor. Berinvestasi pada ruang kerja jarak jauh seperti halnya meja kerja di kantor. Perusahaan dapat menstandarisasi pengaturan kerja jarak jauh agar mudah dilakukan, nyaman, serta mendukung produktivitas yang maksimal. Dengan semakin banyaknya karyawan yang bekerja dari jarak jauh, perusahaan harus fokus untuk membuat meeting lebih inklusif. Peserta jarak jauh dapat merasa seperti ‘masyarakat kelas dua’ saat berada dalam panggilan video bersama rekan di kantor.

Tanpa adanya perjalan pulang-pergi yang harus dilakukan, pekerjaan dapat dengan mudah terbawa hingga melewati akhir jam kerja. Perusahaan dapat memberikan pedoman bagi karyawan untuk menetapkan batasan ketat antara waktu kerja dan personal.

Jadwalkan ‘hari konsentrasi’ secara reguler di mana karyawan didukung untuk menjauhi platform komunikasi (seperti Teams) dan menetapkan jadwal di kalender terlebih dahulu untuk memberi mereka hari tanpa gangguan meeting guna menyelesaikan tugas-tugas yang penting.

Investasi terhadap karyawan , apabila perusahaan mengurangi kebutuhan kantor fisik untuk memenuhi cara kerja hybrid, pengeluaran yang dihemat dapat diinvestasikan untuk mendukung karyawan melalui program pelatihan yang lebih banyak atau menyediakan perlengkapan yang lebih baik seperti (meja dan kursi yang nyaman, webcam/headset standar perusahaan) dan mendukung karyawan untuk memanfaatkan keunggulan-keunggulan yang baru.

Jaga agar budaya perusahaan tetap hidup dengan mempertahankan aktivitas-aktivitas social seperti team bonding, team-building secara teratur, atau kegiatan sepele seperti minum kopi bersama di pagi hari.

Walaupun implementasinya terbilang sukses, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan tempat kerja kantor, rumah, dan hybrid yang modern. Saat ini, bisnis memiliki peluang besar untuk mendapatkan performa terbaik dari tim dengan membuat hidup mereka lebih mudah. Dengan meluangkan waktu untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat membuat karyawan sukses, perusahaan dapat menyempurnakan kegiatan operasinya untuk mencapai efisiensi dan memastikan kepuasan karyawan pada waktu yang bersamaan.

“Hal ini memerlukan fokus perencanaan yang matang dan penerapan solusi yang memberikan karyawan kekuatan untuk mencapai potensi penuh mereka – karena saat karyawan berhasil, maka pekerjaan juga akan berhasil,” ucap Bayu.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved