Trends

Fokus ke Rute Domestik, Ini Rencana Garuda Indonesia

Fokus ke Rute Domestik, Ini Rencana Garuda Indonesia
Ilustrasi Sejumlah pesawat Garuda Indonesia Boing 777-300 terparkir di Hanggar perawatan Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Setelah resmi mendapatkan status Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan akan fokus dalam mengoperasikan penerbangan di rute domestik. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan sudah memiliki sejumlah rencana untuk fokus dalam rute domestik.

“Domestik tentu saja tujuan-tujuan populer. Tidak bisa dinafikan misalnya Jakarta-Bali,” kata Irfan dalam konferensi video, Selasa (28/6/2022).

Dia menjelaskan rute-rute domestik populer di Indonesia akan difokuskan. Irfan memastikan saat ini tengah dalam diskusi yang intens untuk menentukan rute-rute tersebut.

Irfan mengakui dalam operasionalnya, Garuda Indonesia memiliki keterbatasan dalam menghubungkan barat dan timur Indonesia. “Jadi ada diskusi yang cukup mendalam untuk lebih banyak rute ke timur,” tutur Irfan.

Lalu pembahasan selanjutnya yaitu membangun jaringan penerbangan dari timur Indonesia lalu dapat mengakses banyak kota di Indonesia. Khususya dari Papua, Maluku, dan daerah timur lainnya.

Tak hanya itu, Irfan memastikan Garuda Indonesia juga akan membuat rencana untuk mendukung destinasi wisatanyang tengah dikembangkan pemerintah. “Tapi untuk ini kami akan sesuaikan dengan kemampuan kita dan tujuan kita yaitu profitability,” ujar Irfan.

Meskipun akan fokus ke rute domestik, Irfan menegaskan bukan berarti Garuda Indonesia akan meninggalkan rute internasional. Dia memastikan rute internasional masih akan digokuskan untuk rute yang menguntungkan dan untuk pergerakan kargo.

Maksimalkan Layanan Kargo

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan akan memaksimalkan layanan kargo selain penumpang. Irfan menuturkan ada beberapa hal yang akan dimaksimalkan dari layanan kargo.

“Kargo ada tiga bagian besar yang pertama adalah pergerakan domestik dan ini juga ada kerja sama kami terus menerus dengan Citilink terutama digitalnya,” kata Irfan.

Irfan melanjutkan, yang kedua yakni potensi pengiriman barang ekspor. Irfan mengungkapkan banyak sekali produk potensial yang dikirim dari Indonesia, salah satunya yakni hasil atau komoditas laut.

“Marine product ini punya kemampuan untuk berdaya saing yang sangat tinggi apabila kita diterbangkan langsung dari daerah-daerah tersebut tanpa lewat Jakarta. Ini sudah buka ke Jepang ke Hong Kong dan ke Singapura,” jelas Irfan.

Lalu ketiga, Irfan akan memastikan juga akan memaksimalkan dari pertumbuhan bisnis e-commerce. Selain itu, Irfan juga mengatakan masih akan melanjutkan program penurunan biaya bagasi yang melebihi batas gratis.

“Kami turunkan biaya over weigh sehingga bisa memungkinkan penumpang domestik bawa oleh-oleh banyak tanpa biaya tinggi,” tutur Irfan.

Irfan menambahkan juga akan mengevaluasi penggunaan satu pesawat freighter. Dia mengatakan Garuda masih memikirkan peluang untuk memiliki pesawat freighter yang lebih kecil untuk lebih lincah di dalam negeri.

Sumber: Republika.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved