Insect Meal dan Oil sebagai Bahan Berkelanjutan Akuatultur

Dewasa ini sumber protein seperti kedelai memang diperlukan untuk keberlangsungan makhluk hidup, salah satunya di bidang akuakultur. Banyak sekali manfaat yang ditawarkan oleh kedelai, yaitu nutrisi dan asam amino yang menguntungkan, tersedia secara luas, mudah dicerna, ekonomis dan mampu bersaing di pasaran.
Namun, penggunaan bungkil kedelai secara terus menerus bisa menimbulkan dampak negatif di berbagai aspek. “Dampak negatif yang didapatkan jika kita terus menerus menggunakan kedelai yaitu terjadinya penurunan kinerja pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan, dan terjadinya perubahan histomorfologis pada usus distal di beberapa spesies ikan,” ujar Dr. Romi Novriadi, M.Sc Politeknik Ahli Usaha Perikanan di Jakarta Convention Center, Rabu, 6 Juli 2022.
Dr. Romi Novriadi menjelaskan bahwa diperlukannya sumber protein alternatif untuk memastikan keberlanjutan produksi akuakultur, dan serangga bisa menjadi jawabannya. “Serangga black soldier fly memiliki beberapa keunggulan dalam nilai gizi dan komposisi asam amino. Protein yang dihasilkan oleh serangga bsf dapat memenuhi persyaratan hewan untuk pertumbuhan yang baik dan meningkatkan kesehatan,” katanya.
PT Biocycle Indo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri insect. Perusahaan memanfaatkan lalat black soldier fly sebagai bahan baku berkelanjutan untuk memenuhi protein yang dibutuhkan oleh hewan.
Perusahaan menghasilkan dua produk unggulan yaitu Insect Meal dan Insect Oil yang bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan hewan, seperti hewan anjing, kucing, ikan, udang, burung dan ayam. “Dalam bidang akuakultur, Insect Meal dan Oil memberikan keunggulan yaitu meningkatkan pertumbuhan dan nutrisi, meningkatkan konversi, serta meningkatkan kesehatan,” jelasnya.
Produk Insect Meal dan Insect Oil milikBiocycle Indo sudah diekspor ke beberapa negara, di antaranya Kanada, Inggris, Amerika, Belanda, Jepang dan Taiwan. “Insect Meal dan Insect Oil yang dihasilkan oleh perusahaan kami menggunakan bungkil sawit sehingga keamanan protein dan kebersihannya lebih terjaga,” tutur Budi Tanaka, CEO PT Biocycle Indo.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id