Management Trends

Agar Industri Furnitur Indonesia Makin Tangguh Pascapandemi

Agar Industri Furnitur Indonesia Makin Tangguh Pascapandemi

Di tengah hantaman dampak pandemi, sektor industri mebel dan kerajinan nasional masih dapat bertahan dan bahkan menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik pengaruh positif dari meningkatnya permintaan ekspor khususnya ke Amerika Serikat (AS).

Meningkatnya permintaan dari AS dipengaruhi oleh kebijakan stimulus fiskal yang cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga untuk mendukung pengeluaran masyarakat berkelanjutan untuk semua jenis barang, termasuk barang-barang furnitur dan kerajinan asal impor.

Adanya kekurangan pasokan mebel dan kerajinan dari China di pasar AS sebagai dampak perang dagang Amerika Serikat–China (China–United States trade war) memaksa AS melakukan shifting order ke negara-negara diluar China al. Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Hal ini tergambar dari naiknya ekspor secara signifikan di tahun 2021 yakni 27,23%.

Pertumbuhan tahun 2021 merupakan pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir, dan angka pertumbuhan tersebut seharusnya bisa lebih besar apabila kebutuhan kontainer dan ketersediaan space cargo kapal selama pandemi dapat teratasi.

Untuk tahun 2022 Januari-Maret secara kumulatif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ekspor masih tumbuh cukup baik yakni 15,87%, walaupun sedikit mengecil pertumbuhannya dibandingkan ekspor 2021 secara tahunan.

Dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan, pelaku industri membutuhkan teknologi-teknologi terbaru. Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi dalam bersaing dengan negara lain. Penggunaan teknologi yang memadai tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi dari industri dalam negeri, tapi juga meningkatkan efisiensi biaya produksi.

“Untuk memenuhi pasar ekspor, pelaku industry Indonesia harus beralih dari pola lama ke penggunaan teknologi canggih dan tidak selalu mahal,” katanya.

Dalam upaya teraebut, didukung asosiasi-asosiasi terkait industri furnitur, pameran International Furniture Manufacturing Components (IFMAC 2022) pun akan digelar pada tanggal 21 – 24 September 2022 di Jakarta International Expo Kemayoran.

IFMAC 2022 adalah pameran perdagangan terbesar di Indonesia yang melayani industri produksi furnitur, Secara bersamaan juga akan digelar pameran yang menghadirkan mesin-mesin pengolahan kayu WOODMAC 2022. IFMAC WOODMAC akhirnya akan digelar tahun ini setelah absen dua tahun akibat pandemi.

“Oleh karena itu HIMKI mengajak para pelaku industri furnitur menghadiri IFMAC WOODMAC 2022 sebagai referensi dan motivasi,” ajak Abdul.

Sofianto Widjaja, General Manager PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), penyelenggara pameran IFMAC WOODMAC 2022 mengatakan dengN ditundanya pameran iFMAC selama 2 tahun akibat pamdemi Covid-19, membuat penyelenggaran IFMAC & WOODMAC tahun ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“IFMAC dan WOODMAC 2022 akan mendukung pertumbuhan produksi furnitur di Indonesia dengan menghubungkan produsen industri furnitur lokal dengan pemasok mesin berteknologi tinggi. Kerjasama tersebut pada akhirnya akan menaikan standar furnitur buatan Indonesia menjadi produk berkelas internasional yang memenuhi permintaan ekspor dan penjualan domestic,” tambah Sofianto.

Kerja sama WAKENI dengan Deutsche Messe, yang merupakan penyelenggara pameran permesinan kayu terbesar di dunia, LIGNA, menarik lebih banyak perusahaan Eropa dan global lainnya untuk datang menjelajahi pasar Indonesia melalui iFMAC. Ratusan eksibitor akan hadir dari berbagai negara antara lain Austria, Australia, Cina, Finlandia, Indonesia, Italia, Malaysia, Thailand, Turki, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman.

Produsen dan pengrajin furnitur Indonesia dapat dapat menemukan teknologi terbaru seperti mesin-mesin CNC dan solusi software CAD/CAM terbaru untuk industri pembuatan furnituremanufacturing serta woodworking 4.0. Selain itu juga akan dihadirkan mesin primari dan secondari dari pengolahan kayu, mesin potong, mesin basic, mesin penghalus dan demo dari para eksibitor memamerkan teknologi terbaru mereka sesuai kebutuhan.

Beberapa perusahaan besar industri yang telah memberikan kepastian hadir antara lain PT. Felder Group Ind, Raute Group Asia, PT Dainasint, PT Bahtera Sukses Abadi. PT Propan Raya, Qualitech Indopiranti, Ekamant Indonesia, Eu Nian Precision Technology Sdn Bhd, Cabinet Vision South East Asia, Global Timber Asia, Furnisoft Pte Ltd, Jowat SE, dan masih banyak lainnya.

Selain memamerkan dan melakukan demo mesin, selama IFMAC & WOODMAC berlangsung juga akan digelar berbagai seminar yang diadakan bersama dengan asosiasi, pemerintah dan akademika. Seminar-seminar tersebut bertujuan menjawab persoalan-persoalan yang muncul di industri furnitur Indonesia serta memberikan wawasan terkini mengenai tren industri furnitur dunia kepada pelaku industri furnitur Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved