Strategy

Langkah Kaesang Pertahankan Bisnisnya di Tengah Pandemi Covid-19

Langkah Kaesang Pertahankan Bisnisnya di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar industri terkena dampak, termasuk UMKM (Usaha Kecil dan Menengah). Bahkan, banyak dari mereka harus menutup outlet karena sudah tidak bisa bertahan dengan kondisi yang ada.

Hal tersebut juga dirasakan Kaesang Pangarep, Pendiri GK Hebat. Dalam rangkaian pertemuan PBB High Level Political Forum on Sustainable Development ECOSOC 2022 (HLPF ECOSOC 2022) yang digelar atas kerja sama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Pemerintah Republik Indonesia, dia mengungkapkan bahwa bisnisnya harus tutup lantaran terdampak Covid-19.

“Dari 100 outlet yang ada, kami harus menutup 40 outlet dan fokus pada outlet yang tersisa. Bahkan kami terpaksa memilih antara menyelamatkan Ternakopi atau fokus pada SangPisang. Dan kami memilih menutup Ternakopi dan fokus pada SangPisang,” ujarnya.

Dalam acara yang mengusung tema ‘Promoting Partnership and Digitalization in the Creative Economy: From Survival to Thriving in the Post-Pandemic Recovery’, Kaesang mengatakan dirinya harus mulai membangun strategi baru untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Salah satunya dengan memanfaatkan platform digital. “Dulu 90% penjualan dilakukan secara offline dan 10% online. Sekarang kita sudah mengandalkan penjualan online melalui platform seperti Shopee,” ujarnya.

Kaesang juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan yang positif di antara pelaku UMKM dan juga korporasi.

Co-founder & Chief Operating Officer Sea Ye Gang mengatakan perusahaannya melalui Shopee merasakan bagaimana pertumbuhan UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk dapat bertahan selama pandemi. “Tidak hanya bertahan, kini mereka juga memanfaatkan platform ini untuk memperluas bisnis dan pasar mereka. Dan ini berdampak cukup besar bagi perekonomian secara umum,” katanya.

Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk PBB Arrmanatha Nasir mengatakan, di Indonesia, ekonomi kreatif dan UMKM memiliki kontribusi hingga 70% terhadap GDP Indonesia. “Potensi besar ekonomi kreatif dan UMKM perlu didorong oleh semangat kemitraan dan kolaborasi, khususnya antara perusahaan digital dan para pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya.

Untuk diketahui, HLPF ECOSOC 2022 merupakan forum utama untuk menilai kemajuan Agenda 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), berlangsung pada 5 hingga 15 Juli 2022. Di bawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN ECOSOC), Forum ini memberikan kesempatan kepada pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, dan mitra lainnya untuk berbagi pengalaman SDG mereka, termasuk praktik terbaik, pembelajaran, tantangan, serta keberhasilan.

Tema tahun ini ‘Membangun kembali dengan lebih baik dari penyakit Coronavirus (COVID-19) dengan memajukan implementasi penuh Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”, memungkinkan peserta untuk menilai dampak pandemi COVID-19 di semua tujuan SDG dan memeriksa bagaimana komunitas internasional dapat secara efektif pulih dari pandemi dan merespons pandemi di masa depan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved