Mendagri Ingatkan Pentingnya Membantu UMKM
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang telah menyelenggarakan kegiatan tahunan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di tengah kondisi pandemi.
Dalam acara yang digelar di Cendrawasih Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta tersebut, Muhammad Tito Karnavian mengajak pemerintah kabupaten berperan aktif dalam mendorong tumbuh kembangnya sektor UMKM.
“Kegiatan expo ini memiliki peranan penting. Dalam kegiatan ini dipromosikan berbagai komoditi produk unggulan di masing-masing daerah, meliputi sektor perdagangan, tourism dan investasi. Sebagian besar di ajang ini juga ditampilkan berbagai produk dari UMKM,” kata Mendagri.
Sektor UMKM penting untuk diprioritaskan karena mampu menyangga perekonomian di tengah situasi tertekan akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2022. Dalam kondisi hampir semua daerah stagnan dan bahkan minus pertumbuhan ekonominya, ada 4 provinsi yang mampu bertahan, yakni Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah yang di ditopang oleh investasi besar, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Di Yogyakarta ini menarik karena di sana tidak ada investasi besar, dan ketika kami menerjunkan tim untuk memonitor kondisi di lapangan ternyata kuncinya adalah UMKM, yang di sana oleh Sri Sultan, sektor UMKM ini benar-benar dihidupkan, dan terbukti saat krisis UMKM mampu berperan menjadi tulang punggung yang paling utama dalam menyangga perekonomian,” ujarnya menambahkan.
Belajar dari keberhasilan Yogyakarta, Tito menyebutkan pertama harus harus ada upaya-upaya dalam mendorong UMKM, seperti dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi. Kedua, ada kebijakan afirmasi yang membuat UMKM terbantu dan ada dukungan dari perbankan seperti kemudahan dalam hal permodalan. Ketiga, pemerintah hadir dalam menyediakan platform marketplace di mana produk-produk UMKM ini bisa didaptkan secara online.
Dia melanjutkan suasana krisis mulai terasa dampaknya mulai dari mulai sektor pangan, energi, keuangan dan merembet ke politik. Krisis apapun bentuknya, kata dia, pada akhirnya akan membuat investor berpikir ulang apakah dananya tetap ditahan atau ditarik keluar.
Kondisi ini tentunya menimbulkan kerawanan terjadinya pelarian modal, khususnya di sektor non riil seperti pasar saham dan portofolio. “Lagi-lagi sektor UMKM menunjukkan bahwa ia adalah memang benar-benar sektor riil yang kemungkinan terjadinya capital flight jauh lebih rendah dibanding dengan sektor lainnya.”
Pameran Apkasi Otonomi Expo yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 20 Juli hingga 22 Juli 2022 diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM dan memancing pelaku usaha lain untuk berbuat yang sama untuk membesarkam UMKM dan menjadikannya tulang punggung negara.
Ketua Umum Apkasi,Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan bahwa sebagai organisasi yang menaungi pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, tentu sangat mendukung dan berharap akan kehadiran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berdampak positif bagi meningkatnya perekonomian daerah yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional ke arah positif.
“Namun dari hal tersebut, tentunya kami memerlukan arahan dari pemerintah pusat terkait dengan peran yang harus dilakukan karena pemerintahan kabupaten merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kepemimpinan Indonesia di panggung dunia tersebut. Pemerintahan kabupaten/kota-lah yang harus bisa menerjemahkan berbagai inisiatif besar tingkat dunia menjadi kebijakan konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” lanjutnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Apkasi akan mengadakan sesi khusus terkait dengan peran, harapan dan tantangan Pemerintah Daerah terhadap KTT G20. Tema dari Apkasi Otonomi Expo 2022 kali ini adalah ‘Pulihkan Ekonomi Daerah Melalui jejaring Glogal.’
Momentum Indonesia menjadi Presidensi G20, lanjut Sutan Riska, juga harus dapat dimanfaatkan untuk melakukan diplomasi ekonomi dengan negara sahabat dan kalangan dunia usaha internasional sebagai investor. “Tentu investasi yang kita inginkan adalah investasi yang berkelanjutan, membawa manfaat langsung bagi rakyat kabupaten, tidak merusak lingkungan, dan menghormati kearifan lokal. Adalah tugas kita, para bupati sebagai kepala daerah, yang mendapat mandat langsung dari rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Otonomi Expo tahun 2021 hanya diikuti oleh 75 kabupaten yang menempati 115 stand. Namun seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, peserta pun meningkat pada tahun ini menjadi 123 pemerintah kabupaten, 5 perusahaan swasta, 2 BUMN yang menempati 247 stand.
Selain kegiatan pameran, Apkasi Otonomi Expo 2022 juga akan menyelenggarakan pameran komoditi, pariwisata dan investasi terbesar ini, Executive Dialogue terkait dengan Investasi Hijau dan Peran, Harapan dan Tantangan Pemerintah Daerah dalam KTT G20, coaching clinic tentang menjaring buyer dan investor melalui jejaring global, talkshow Pemberdayaan Perempuan melalui UKM, promosi wastra nusantara, pertunjukkan seni budaya tradisional dan business matching yang mempertemukan buyer dan investor dengan daerah.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id