Technology Trends

Kelas Pintar Digandeng Jadi Mitra Pembangunan IKM

Kelas Pintar Digandeng Jadi Mitra Pembangunan IKM

Kelas Pintar, penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi, terpilih menjadi salah satu dari 19 Mitra Pembangunan Kemdikbudristek dalam mempercepat, memfasilitasi, dan menguatkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai mitra, Kelas Pintar akan berpartisipasi aktif dalam sosialisasi, pendampingan satuan pendidikan binaan, penyusunan modul dan perangkat ajar, hingga melakukan pengunggahan sumber/bahan ajar pada Platform Merdeka Mengajar.

“Berbekal pengalaman dan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pendidikan berbasis teknologi, kami percaya Kelas Pintar bisa berkontribusi dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air melalui akselerasidan penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka,” kata Fernando Uffie, Pendiri dan CEO Kelas Pintar.

Terpilihnya Kelas Pintar ini dikarenakan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Kemdikbudristek ini meliputi mandiri dalam hal pendanaan, sudah memiliki sekolah binaan, sudah memiliki MoU dengan Pemerintah Daerah, serta diharapkan sudah pernah bekerja dengan daerah binaanminimal selama 1 tahun.

Selain itu, Kelas Pingar memiliki fokus pada peningkatan proses pembelajaran. Kelas Pintar pun menjadi satu-satunya perusahaan edukasi teknologi yang menjadi Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka ini. Untuk diketahui Kelas Pintar saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1.000 Sekolah di seluruh Indonesia, dengan 523 Sekolah di antaranya merupakan Sekolah Binaan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Sekolah Binaan Kelas Pintar terdiri dari berbagai jenjang, yaitu 351 sekolah di jenjang sekolah dasar, 146 di jenjang sekolah menengah pertama, dan 26 sekolah di jenjang sekolah menengah atas. Sekolah binaan tersebut tersebardi beberapa wilayah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.

Ada 10 kegiatan yang sudah dan akan dilakukan oleh Kelas Pintar sebagai Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka. Pertama, webinar dan atau seminar ke satuan pendidikan binaan. Kedua, melakukan visitasi dan pendampingan satuanpendidikan binaan secara berkelompok di ruang lingkup provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, dan satuan pendidikan.

Ketiga, penyediakan narasumber untuk berbagai kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh BPMP, Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan di daerah binaan. Keempat, webinar dan atau seminar bedah/penyusunan ATP, serta penyusunan modul ajar. Kelima, menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Fase A sampai dengan Fase E yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan.

Keenam, menyusun perangkat ajar (ATP) yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan, serta mendokumentasikannya di Platform Merdeka Mengajar, atau di Platform Kelas Pintar, sehingga dapat digunakan oleh seluruh satuan pendidikan. Ketujuh, nengadakan pelatihan penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk Satuan Pendidikan binaan Kelas Pintar. Kedelapan, melakukan pendampingan di satuan pendidikan binaanuntuk pembentukan dan atau pengaktifan komunitas belajar di sekolah (MGMPS).

Kesembilan membentuk komunitas belajar dari Kelas Pintar yang dapat diikuti oleh satuan pendidikan binaan, maupun satuan pendidikan non binaan Kelas Pintar. Kesepuluh, melakukan kegiatan atau berbagi materi Implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar Kelas Pintar yang diikuti oleh satuan pendidikan binaan dan nonbinaan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved