Ambri Akan Menyuplai Baterai Liquid Metal ke Xurya untuk Energi Terbarukan
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ambri, perusahaan penyedia penyimpanan energi jangka panjang yang berbasis di Amerika Serikat dalam menyuplai sistem penyimpanan energi Liquid Metal Ambri di Indonesia dan Singapura.
Teknologi Ambri dapat meningkatkan penyerapan energi terbarukan dengan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan oleh sumber daya intermiten seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB). Nantinya, energi yang tersimpan tersebut dapat digunakan saat dibutuhkan, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Melalui kerja sama ini, Xurya akan bertanggung jawab untuk memperkenalkan dan memasarkan teknologi Ambri, memberikan dukungan teknis dan menyediakan layanan purna jual (after-sales services).
“Ini merupakan kerjasama yang menarik dengan Xurya, mengingat Indonesia memiliki potensi dan pertumbuhan energi terbarukan yang sangat besar. Kami bangga dapat mendukung Indonesia dan Singapura dalam memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan berkelanjutan melalui teknologi penyimpanan energi Ambri,” kata Adam Briggs, Chief Commercial Officer Ambri.
Berbeda dari teknologi penyimpanan energi skala utilitas lainnya seperti bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), teknologi baterai Liquid Metal™ Ambri akan secara mendasar mengubah cara jaringan listrik beroperasi dengan meningkatkan kontribusi dari sumber daya energi terbarukan dan mengurangi kebutuhan untuk membangun pembangkit listrik konvensional.
Dr. N. Edwin Widjonarko, Co-founder & Director of Technology Xurya mengatakan, pihaknya yakin bahwa Ambri merupakan solusi yang tepat dalam penyediaan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) untuk skala utilitas di Indonesia. Teknologi mutakhir ini dapat menjadi salah satu kunci dalam proses modernisasi kelistrikan menuju transisi energi baru terbarukan (EBT).
Teknologi Ambri diklaim andal untuk sistem kelistrikan, karena dirancang dan dibuat khusus untuk perputaran energi setiap hari – bahkan pada lingkungan yang keras dan ekstrim – dan memiliki masa pakai yang panjang hingga lebih dari 20 tahun, dengan penurunan kapasitas yang minimal.
Sistem Ambri juga diklaim aman secara operasional karena tidak mungkin menghasilkan gas apa pun, dan tidak mungkin untuk mengalami ‘thermal runaway’ yang kerap menjadi risiko baterai berbasis lithium.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap teknologi Ambri nantinya dapat digunakan secara luas di berbagai kepulauan di Indonesia untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang berlimpah, dan dengan demikian mendukung suksesnya proses transisi energi Indonesia,” kata Edwin.
Swa.co.id