Kemenparekraf dan Bank Dunia Targetkan 45 Ribu SDM Pariwisata Tersertifikasi
Sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia di bidang pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Bank Dunia menggelar Kick Off Certification of Tourism Human Resources and Competency-Based Standards.
Kedua program tersebut merupakan program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan dana PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri) dari Bank Dunia. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata ini ditujukan bagi pelaku industri pariwisata di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yaitu Danau Toba (Sumatra Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogya-Prambanan (Yogya & Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Adapun target program sertifikasi di tahun 2022 berjumlah 18 ribu orang, sementara tahun 2023 berjumlah 27 ribu orang. Total semuanya berjumlah 45.000 orang.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan dalam sambutannya, “Kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program Kemenparekraf yang bertujuan untuk percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor parekraf melalui upskilling, reskilling dan new skilling. Hal ini diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan.”
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh, menambahkan kegiatan Kick-Off ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Pengembangan dan Pengakuan Kompetensi SDM Pariwisata, yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Setifikasi Profesi) di kawasan 6 DPP.
Sementara program Competency-Based Standard (CBS) merupakan suatu standar berbasis kompetensi yang disusun secara sinergis dan komprehensif dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM Indonesia. CBS disusun guna memenuhi kebutuhan industri dan dunia usaha akan tenaga kerja yang kompeten serta memiliki kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.
Menurut Direktur Standardisasi Kompetensi Titik Lestari, pada tahun 2022 Kemenparekraf cq Direktorat Standardisasi Kompetensi telah menetapkan target penyusunan 10 dokumen Competency-Based Standard (CBS) yang terdiri atas SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), dan skema okupasi.
Dari 10 dokumen CBS Sektor Pariwisata yang disusun di tahun 2022, delapan di antaranya merupakan dokumen existing yang telah berusia lebih dari lima tahun, sehingga perlu dilakukan kaji ulang guna memenuhi kebutuhan terkini industri; sedangkan dua sisanya merupakan pengembangan baru. Adapun 8 dokumen yang perlu dikaji ulang antara lain bidang: MICE, Tour Leader, Safety Guides Water Tourism, Tour Guide, Destinations, Ecotourism, Rafting, dan Rock Climbing. Sedangkan 2 dokumen yang merupakan pengembangan baru antara lain bidang: Paramotor Tourism Guide dan Event.
Kegiatan penyusunan CBS berlangsung selama 17 bulan, mulai dari bulan Agustus 2022 hingga Desember 2023, dengan target output sebagai berikut: 20 bidang SKKNI, 3 bidang KKNI, 8 bidang skema okupasi, 3 bidang toolboxes, dan 5 bidang modul online.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id