Financial Report

Semester I/2022, Laba Bersih Bank BTN Tembus Rp 1 Triliun

Semester I/2022, Laba Bersih Bank BTN Tembus Rp 1 Triliun
Haru Koesmahargyo Direktur Utama Bank BTN (tengah) didampingi direksi Bank BTN saat Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Semester I/2022 di Jakarta (15/9).

Dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Semester I/2022 (audited), Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, mengemukakan Bank BTN berhasil mendongkrak laba bersih sekitar senilai Rp1,471 trililun sepanjang semester I/2022, atau meningkat 59,87% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 920 miliar.

Diakui Haru, pencapaian kinerja semester I/2022 yang sangat positif ini merupakan buah dari transformasi yang dilaksanakan seluruh jajaran BTN dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. “Kami optimis hingga akhir tahun 2022 ini, kinerja Bank BTN akan semakin baik dengan berbagai strategi bisnis yang dijalankan,” kata Haru dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Semester I/2022 (audited) di Jakarta, Kamis (15/9).

Ia menambahkan, kenaikan laba bersih perseroan, ditopang oleh keberhasilan Bank BTN menjalankan inisiatif strategis di semester I/2022 antara lain peningkatan penyaluran kredit, biaya dana (cost of fund) yang berhasil ditekan seiring dengan peningkatan penghimpunan dana murah ditambah juga dengan susksesnya Bank BTN melakukan perbaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan) yang terus menurun pada semester I/2022. NPL gross pada semester I tahun 2022 ini berada pada level 3,54%, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,10%, sedangkan NPL nett sebesar 1,04%, turun dari posisi 1,87%,

Menuru Haru, sepanjang periode Januari-Juni 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit sekitar Rp 286,152 triliun, meningkat 7,61% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 265,907 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I/2022.

Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2022 mencapai Rp 251,914 triliun. Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada semester I/2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 137,255 triliun tumbuh 8,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 126,297 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,84% menjadi Rp 85,305 triliun pada semester I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 80,598 triliun.

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 35,97% pada semester I/2022 menjadi Rp 7,737 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,690 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,41% pada akhir Juni 2021 menjadi 4,58% di semester I/2022.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank BTN mencapai Rp 307,309 triliun naik 2,99% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 298,378 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 137,453 triliun naik sebesar 22,95%, dibandingkan akhir Juni 2021 sebesar Rp 111,798 triliun. Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 44,73% dari total DPK Bank BTN pada semester I/2022.

Haru menegaskan, kenaikan dana murah Bank BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund Bank BTN pada semester I/2022 menjadi 2,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,45%. Fokus Bank BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 8,96% menjadi Rp 169,86 triliun pada semester I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 186,58 triliun.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved