Trends

BEI Kembali Raih Penghargaan The Best Islamic Capital Market

BEI Kembali Raih Penghargaan The Best Islamic Capital Market
(Kiri ke kanan): Irwan Abdalloh, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI ; Al Buysra Basnur, Duta Besar untuk Republik Demokratik Ethiopia, Republik Djibouti dan Uni Afrika ; Deri Yustria, Spesialis Divisi Pasar Modal Syariah BEI (Foto: Dok. BEI)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market 2022 pada ajang internasional Global Islamic Finance Award (GIFA) yang diterima oleh Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Irwan Abdalloh pada Rabu (14/9) di Kempinski Palace, Republik Djibouti.

Penghargaan ini adalah yang keempat kalinya diterima BEI secara berturut-turut sejak tahun 2019. Sebelumnya, BEI juga pernah menerima penghargaan The Best Supporting Institution for Islamic Finance of the Year pada tahun 2016, 2017, dan 2018, serta penghargaan The Best Islamic Capital Market of the Year tahun 2018.

GIFA merupakan penghargaan internasional yang paling independen dan prestisius di industri keuangan syariah dunia. Proses seleksi nominator dilakukan secara transparan oleh pihak ketiga yang profesional dan independen. GIFA diselenggarakan oleh EdBiz Consulting yang berkantor pusat di London, Inggris.

BEI dinilai mampu menjaga perkembangan industri pasar modal syariah di Indonesia secara konsisten, dengan melakukan berbagai inisiatif bersama stakeholders. Hal tersebut ditunjukkan melalui beberapa pencapaian BEI dalam pengembangan pasar modal syariah Indonesia.

Sampai dengan Agustus 2022, jumlah saham syariah tercatat di BEI yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) masih mendominasi dengan persentase mencapai 63% dari total saham yang tercatat di BEI. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47% dari total kapitalisasi pasar. Dari nilai rata-rata transaksi harian, perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 51%, frekuensi transaksi 65%, dan volume transaksi sebanyak 50%.

Pasar modal syariah Indonesia juga menunjukkan kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa (AB) penyedia layanan Sharia Online TradingSystem (AB-SOTS), jumlah investor syariah per Juli 2022 mencapai 112.248 investor, meningkat lebih dari 383% dalam 5 tahun terakhir.

Selain memiliki produk investasi wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf

sukuk, pasar modal syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf pertama di dunia. Pasar modal syariah Indonesia dianggap sangat mendukung pengembangan green investment. Sejak tahun 2018, BEI secara konsisten menerbitkan green sukuk dan menjadi anggota Sustainable Stock Exchanges Initiative.

BEI juga merupakan bursa efek pertama di dunia yang mengembangkan sistem transaksi secara online dengan memenuhi prinsip syariah dan dikenal dengan Sharia Online Trading System (SOTS) yang terintegrasi mulai dari layanan pembukaan rekening saham syariah di AB penyedia SOTS, proses penyelesaian efek sampai dengan fasilitas Rekening Dana Nasabah (RDN) di Bank Syariah. Pasar modal syariah Indonesia memiliki perusahaan efek yang mengembangkan sistem perdagangan syariah (Islamic Windows Securities Companies) terbanyak di dunia dengan pertumbuhan tercepat.

GIFA juga menganugerahkan Advocacy Award (Islamic Capital Market) 2022 kepada Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh atas komitmen dan konsistensinya kepada masyarakat dalam meningkatkan literasi pasar modal syariah. Sebelumnya pada GIFA tahun 2020, Irwan mendapatkan penghargaan Upcoming Personality in Global Islamic Finance(Islamic Capital Market).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved