Trends Economic Issues

PAAI Harus Terus Dihidupkan Demi Peningkatan Kualitas Agen Asuransi

PAAI Harus Terus Dihidupkan Demi Peningkatan Kualitas Agen Asuransi

Kini, Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) telah memasuki usia 6 tahun. Pendiri PAAI Wong Sandy Surya mengatakan, sesungguhnya wadah ini dibentuk sejak tahun 2009 ketika menghadapi kebijakan, bahwa komisi agen asuransi dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Progresif. Maka untuk menghadap ke kantor pajak diperlukan wadah.

Setelah perjuangan ini berhasil dan perhitungan PPh atas komisi yang diterima para agen asuransi tidak lagi dihitung secara progresif melainkan dihitung dengan menggunakan norma perhitungan, pengenaan PPh komisi agen asuransi dikenakan hanya 50%. Pengurus PAAI beranggapan kehadiran wadah PAAI harus terus dihidupkan dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme agen asuransi, di samping tetap memperjuangkan hak-hak para agen asuaransi.

“Banyak hal yang telah diperjuangkan PAAI dan membuahkan hasil. Diawali dari agen asuransi dikenakan PPh secara progresif, akhirnya tahun 2009 berhasil menjadi norma 50%. Dan ratusan ribu agen asuransi yang terdaftar maupun tidak terdaftar dalam keanggotaan PAAI telah menikmati penghematan pajak ini,” ungkap Sandy.

Setelah selesai dengan PPh agen asuransi, seiring berjalannya waktu para agen asuransi juga dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10%. PAAI dalam hal ini dibantu oleh Henny Dondocambey (Ketua Bidang Investasi & Pajak PAAI) kembali hadir memperjuangkan hak agen asuransi terkait dengan aturan PPN, yang mengakibatkan komisi dari beberapa agen asuransi dikenakan PPN hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah, hal ini berhasil ditekan melalui perjuangan yang dilakukan PAAI.

Memang tidak semua harapan seperti bebas PPN bisa diwujudkan. Namun PAAI terus berjuang, memediasikan dan berkomunikasi dengan Dirjen Pajak. Hasilnya di awal tahun 2022 ini bertepatan HUT PAAI ke 6, berhasil mencapai kesepakatan, PPN jasa Agen Asuransi telah diatur dalam PMK 67/2022 yaitu sebesar 1%. “Ini adalah bentuk perjuangan kami, dimana agen asuransi sudah berkontribusi kepada Negara. Untuk itu wadah PAAI sangat penting, dan kami terus mengajak para agen asuransi untuk bergabung. Sehingga melalui wadah PAAI, kita bisa memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan,”papar Sandy.

Untuk diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan PPN atas Jasa Agen Asuransi sejak diterapkannya PMK 67/2022 pada bulan April 2022 hingga Agustus 2022 mencapai Rp 36 miliar.

Sandy menjelaskan bahwa tujuan dbentuknya PAAI salah satunya untuk menyadarkan para agen asuransi bahwa profesi agen asuransi bukan merupakan merek perusahaan. Namun, kendati independen dan profesional, agen asuransi dituntut untuk memegang teguh etika keagenan. Dengan demikian praktik yang tidak profesional dapat dihindari. Salah satunya adalah poaching (bajak-membajak) agen asuransi antar perusahaan, sangat tidak diperbolehkan.

“PAAI secara tegas melarang agen asuransi melakukan poaching. Sudah ada aturan yang berlaku bahwa saat ini agen asuransi tidak perlu lagi menunggu selama enam bulan untuk perpindahan ke perusahaan asuransi lain. Masa tunggu hanya satu bulan untuk bisa bergabung sebagai agen asuransi di perusahaan lain. Bahkan saat ini bagi agen asuransi yang mengantongi surat terminasi dari perusahaan asuransi sebelumnya boleh bergabung di perusahaan asuransi lain,” ungkap Sandy.

Sandy menambahkan, dalam hal perpindahan agen asuransi ini, PAAI akan mediasikan dengan perusahaan asuransi yang baru agar bisnis tetap sehat. Janganlah diberhentikan komisi dan hak-hak bonus lainnya, untuk menghindari terjadinya twisting dan poaching. Semua komisi dan hak-hak bonus lainnya harus tetap diberikan, dengan alasan demi kesehatan bisnis asuransi itu sendiri dan citra perusahaan asuransi dan agen asuransi. Kami akan menyusun mekanisme twisting (tutup polis di perusahaan asuransi yang lama dan membuka polis baru di perusahaan asuransi tempat agen pindah).

Twisting adalah tindakan agen asuransi yang membujuk dan/atau memengaruhi pemegang polis untuk merubah spesifikasi polis yang ada atau mengganti polis yang ada dengan polis yang baru pada perusahaan asuransi jiwa lainnya, dan/atau membeli polis baru dengan menggunakan dana yang berasal dari polis yang masih aktif di perusahaan asuransi jiwa lainnya dalam waktu 6 bulan sebelum dan sesudah tanggal polis baru di perusahaan asuransi jiwa lain diterbitkan.

Untuk diketahui, saat ini member PAAI sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Dan yang belum berkontribusi iuran melebihi 8.000 orang.

Ketua Umum PAAI, Lucia Wenny mengatakan, dalam rangka peningkatan kompetensi agen asuransi, PAAI juga melakukan berbagai program pengembangan keagenan. Salah satunya adalah Fun Friday. Diberi titlle Fun Friday karena training keagenan diadakan setiap hari Jumat dengan nara sumber dari para agen asuransi yang sukses dan juga para praktisi.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved