SWA100

Bank Raya, Jadi Digital Attacker dalam Ekosistem BRI Group

Bank Raya, Jadi Digital Attacker dalam Ekosistem BRI Group
Kaspar Situmorang, Direktur Utama Bank Raya
Kaspar Situmorang, Direktur Utama Bank Raya.

PT Bank Raya Indonesia Tbk. mungkin dianggap sebagai pemain baru di belantika bisnis perbankan nasional. Namun, kehadirannya tak bisa disepelekan karena bank ini merupakan bagian dari BRI Group. Selain itu, perannya di lingkungan BRI Group juga sangat penting karena Bank Raya diposisikan untuk bermain di ranah perbankan digital.

Menurut Kaspar Situmorang, Direktur Utama Bank Raya, banknya ini akan berperan menjadi digital attacker BRI, dengan fokus untuk mendukung para pekerja gig economy melalui solusi keuangan digital. “Tantangan yang dihadapi bank ini adalah menyinergikan transformasi digital dengan budaya perusahaan untuk meningkatkan competitive advantage-nya,” kata Kaspar.

Untuk itu, dia menjelaskan, transformasi digital Bank Raya berlandaskan sejumlah prinsip. Pertama, digitisasi, yakni pengembangan produk serta manajemen aset dan liabilitas dari bisnis legacy menuju ke bank digital. Tujuannya, memaksimalkan layanan perbankan digital secara lebih efektif untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurut Kaspar, kehadiran produk-produk inovatif dan fitur-fitur yang tepat sasaran, yang dapat menjawab kebutuhan segmen gig economy, menjadi kunci pertumbuhan perusahaan. “Hal ini demi menciptakan nilai tambah dan keunggulan yang berkesinambungan sebagai bagian dari BRI Group,” ujarnya.

Selanjutnya, prinsip revamp, yaitu penataan kembali bisnis yang telah ada dengan fokus pada perubahan portofolio, revamp kantor-kantor cabang, mengoptimalkan efisiensi proses bisnis, dan memperkuat people and culture. Selain itu, juga mendorong transformasi budaya kerja yang inovatif sebagai fondasi pencapaian visi Bank Raya untuk menjadi the best digital bank by becoming house of fintech and home for gig economy.

Kaspar pun mengungkapkan tantangan lainnya. Yakni, bagaimana Bank Raya mampu berkontribusi memperluas literasi digital perbankan di masyarakat, khususnya di kalangan pekerja gig economy.

Berbagai terobosan bisnis telah dilakukan Bank Raya untuk memberi dampak signifikan terhadap kinerja fundamental dan sahamnya. Melalui dukungan kuat BRI Group, Bank Raya mengoptimalkan ekosistem BRI Group yang tersebar di seluruh Indonesia demi menjangkau lebih banyak potensi nasabah. Misalnya, dengan melakukan koneksi host-to-host dengan cabang BRI untuk memberikan kemudahan transaksi kepada seluruh pengguna, dan pembukaan digital saving Raya di layanan BRImo.

Selain itu, Bank Raya juga melakukan terobosan melalui solusi keuangan digital, seperti produk digital saving dan digital lending (Raya App dan Pinang). Fitur Saku yang tersedia di produk digital saving berfungsi untuk mengatur atau memisahkan uang sesuai dengan kebutuhan, serta memberikan kemudahan dalam mengatur kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang, seperti Saku Pintar dan Saku Bujet.

Adapun Pinang Flexi pada aplikasi Pinang merupakan produk digital lending perbankan pertama yang memberikan kemudahan dalam pencairan pinjaman dengan durasi kurang-lebih 15 menit langsung cair, dengan tenor tujuh hari. Lalu, ada fitur Pinang Paylater/Pinang Dana Talangan yang diperuntukkan bagi agen BRILink yang sampai saat ini sudah mencapai number of accounts (NoA) lebih dari 14.000 Agen BRILink, dengan total disbursementdigital loan Pinang Paylater sebesar Rp 748 miliar per Juli 2022.

Bank Raya juga berkolaborasi dengan ekosistem digital di Indonesia untuk percepatan inklusi keuangan. Antara lain dengan e-fishery, iGrow, Modalku, dan Majoo untuk memberikan akses permodalan bagi fintech.

Bank Raya memiliki strategi yang fokus pada bisnis legacy dan bisnis digital. Pengelolaan bisnis legacy dengan cara terus menjaga kualitas kredit dan recovery yang diharapkan dapat meningkatkan pemasukan off balance sheet. Adapun dari bisnis digital, Bank Raya saat ini menyalurkan kredit secara B2C, B2B, dan B2B2C. Penyaluran kreditnya bertujuan memenuhi kebutuhan pekerja gig economy dalam menunjang kegiatan usaha.

Bank Raya menggunakan community branch untuk B2C serta pembiayaan B2B dan B2B2C melalui fintech dengan skema pembiayaan channeling. Selain itu, Bank Raya mengoptimalkan pula ekosistem BRI Group melalui pembiayaan Pinang Paylater kepada Agen BRILink.

Pada semester II/2022 ini, Bank Raya fokus pada pengembangan produk digital, penguatan infrastruktur digital, pemenuhan talenta digital, serta pembentukan ekosistem digital dengan memanfaatkan ekosistem BRI Group dan fintech. “Belanja modal kami fokuskan untuk infrastruktur dan keamanan digital sesuai dengan kondisi Bank Raya yang sedang bertransformasi digital,” kata Kaspar. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved