PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham : WSBP) meraih kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun hingga kuartal III/2022. Direktur Operasional WSBP Sugiharto mengungkapkan bahwa perolehan kontrak ini berasal Grup Waskita Karya, BUMN, pemerintah dan swasta.

“Perolehan kontrak ini berasal dari projek infrastruktur Grup Waskita Karya sebesar 76%, sedangkan sebesar 24% berasal dari pasar BUMN, pemerintah, dan swasta,” ujarnya di acara public expose di Jakarta (05/10/2022).

Sepanjang Semester I tahun ini, WSBP pun juga mencatatkan pendapatan usaha Rp 744 miliar atau tumbuh 81% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh seluruh lini bisnis WSBP yang berhasil pulih pasca ditekan pandemi Covid-19. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan kontrak baru senilai Rp2,5 -3 triliun, pendapatan usaha ditargetkan Rp1,8-2,2 triliun. Sementara target laba kotor sekitar Rp300-400 miliar.

Lebih lanjut, FX Poerbayu Ratsunu, Presiden Direktur WSBP menyampaikan bahwa manajemen optimis WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Hal ini didukung dengan adanya kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75% menjadi Rp 392 triliun. Sinergi intra Grup Waskita Karya di mana WSBP menyuplai beton prioritas bagi projek infrastruktur yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya proyek PMN (Penyertaan Modal Negara).

Peningkatan pasar ritel yang diproyeksikan meningkat lebih dari 50% khususnya dari segmen produk readymix, market leader industri beton di mana WSBP masih kokoh sebagai salah satu pemimpin pasar anufaktur dengan kapasitas produksi besar, peningkatan potensi pasar dari projek BUMN dan pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN.

Untuk diketahui, saat ini WSBP tengah mengerjakan berbagai projek infrastruktur, di antaranya Jalan Tol KamalTeluk Naga-Rajak-Balaraja), Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Savasa residence, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB), Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1, dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Seberlawan Seksi 4.

“Kami telah menyusun strategi kunci melalui transformasi bisnis (internal reinforcement, business excellence, dan technology & digitalization), peningkatan kualitas & optimalisasi pengeluaran, peningkatan Good Corporate Governance dan manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan optimal,” jelas Poerbayu.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id