Management

Jurus William Christian Memimpin Keagenan Asuransi Multinasional

Jurus William Christian Memimpin Keagenan Asuransi Multinasional
William Christian, Chief Agency Officer (CAO) PT AIA Financial

Mengembangkan bisnis dengan menciptakan pemimpin-pemimpin muda masa depan yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan pekerjaan hebat dan mulia. Bagi William Christian, Chief Agency Officer (CAO) PT AIA Financial, hal itu merupakan amanah yang harus diembannya.

Bergabung dengan AIA pada akhir 2019 dan menghadapi tantangan gelombang pertama pandemi Covid-19, William masuk ke dalam tim pengembangan solusi digital. Tugas tim ini adalah mendorong adopsi cara kerja baru seiring dengan penerapan aturan work from home (WFH).

Kala itu, AIA Financial berhasil melalui masa krisis dan memberikan peran ganda bagi masyarakat Indonesia. Yaitu, membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan ataupun mengalami penurunan pendapatan, dan pada saat yang sama memberikan proteksi bagi masyarakat atas risiko finansial akibat pandemi.

Sebagai seorang pemimpin bisnis, William mengaku memiliki gaya leadership yang demokratis dan partisipatif. Ia percaya, untuk menciptakan organisasi yang berkelanjutan diperlukan kepemimpinan yang kuat.

“Seorang pemimpin harus dapat mengenali kelemahan dan kelebihan anggota tim dalam dua aspek utama, yaitu komitmen dan kemampuan,” ujar William, yang ikut dalam ajang Indonesia Young Business Leaders Award 2022.

Menurutnya, semakin tinggi komitmen dan keahlian seseorang, semakin efektif untuk menggunakan cara directing. Pasalnya, anggota tim tidak memerlukan transfer keterampilan ataupun motivasi. Adapun mentoring merupakan cara yang paling efektif untuk mentransfer mengembangkan keahlian, dan coaching adalah cara meningkatkan motivasi dan komitmen anggota tim.

“Saya menggunakan ketiga metode di atas untuk menyelaraskan seluruh anggota tim untuk mencapai tujuan organisasi,” tutur Sarjana Sistem Informasi dari Universitas Bina Nusantara ini.

William mengaku menerapkan cara bekerja secara agile, yang berbanding terbalik dengan cara bekerja tradisional pada umumnya, di mana proyek biasanya dilakukan secara berurutan (sequential) atau dikenal dengan metode waterfall. Sistem kerja agile mengandalkan iterasi perbaikan dan aktivitas-aktivitas pendek yang dapat dimonitor setiap hari. “Cara bekerja ini mendorong setiap anggota tim untuk melakukan tugasnya dengan cepat dan melakukan iterasi perbaikan setiap harinya,” ia menjelaskan.

Selain cara kerja agile, William juga mendorong setiap anggota tim untuk menggunakan digital solution yang tersedia. Anggota tim didorong menjadi power user dari berbagai aplikasi dasar yang tersedia dan memahami fitur-fitur utama sebuah platform, agar dapat menciptakan efisiensi proses bisnis.

William meyakini, kombinasi penerapan leadership dan cara bekerja yang tepat akan menciptakan ritme kerja yang bagus bagi anggota tim untuk siap melalui situasi VUCA. “Data dapat diolah dengan cepat agar menjadi insights bisnis dalam mencari peluang, dan suksesi kepemimpinan juga dapat dilakukan lebih awal dengan mengidentifikasi aspirasi dan kemampuan setiap anggota tim,” kata pria berusia 32 tahun ini.

Pada 2021, adaptasi digital telah berhasil dijalankan AIA Financial. Namun, dibutuhkan akselerasi bisnis untuk mengejar penurunan bisnis pada tahun 2020. William menyadari, masalah utama yang dihadapi adalah komunikasi dan penyelarasan tujuan seluruh anggota organisasi. Karena itu, dibutuhkan simplifikasi komunikasi oleh setiap anggota tim.

Selain soal strategi komunikasi, pihaknya juga membangun ekosistem pengembangan para leader di jalur distribusi keagenan. Ekosistem yang dimaksud antara lain meliputi skema kompensasi, program taktis melalui pemberian insentif untuk mendorong agen mencapai promosi sebagai seorang leader, solusi digital untuk rekrutmen, solusi digital penjualan, dan solusi digital untuk memonitor kinerja agen asuransi.

Sebagai eksekutif yang mengomandani keagenan, William dinilai berhasil melakukan kolaborasi dengan berbagai fungsi, termasuk marketing, produk, TI, operation, dan underwriting.

Kesuksesan ekosistem ini terlihat dari pencapaian pertumbuhan jumlah leader yang meningkat hingga 350% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2020. Peningkatan jumlah leader juga berkontribusi mendorong pertumbuhan bisnis sebesar 22% dan membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan agen asuransi baru yang bergabung pada tahun 2021. (*)

Anastasia AS & Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved