Technology Trends

Transformasi Digital BTPN Syariah Dorong Pembiayaan Masyarakat Inklusi Naik Kelas

Transformasi Digital BTPN Syariah Dorong Pembiayaan Masyarakat Inklusi Naik Kelas
Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah

Transformasi BTPN Syariah dalam melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera serta mewujudkan sharia digital ecosystem for unbannked, telah mampu mendorong kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan di tengah kondisi yang cukup menantang. Aspirasi ini membuka akses yang lebih luas lagi, sehingga membawa dampak positif berkelanjutan demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat inklusi dan komunitasnya.

Untuk mendukung aspirasi tersebut, BTPN Syariah telah melakukan berbagai transformasi. Pertama, melalui akses pembiayaan (access to finance) untuk Mitra Tepat yang merupakan perpanjangan tangan anak perusahaan Bank BTPN ini. Saat ini, nasabah dan komunitasnya semakin mudah dalam melakukan transaksi keuangan seperti pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga membeli pulsa dan membayar tagihan. “Aplikasi ini juga dilengkapi fitur biometrik yang dibuat sesuai dengan karakter masyarakat inklusi,” tutur Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah di Jakarta, pekan ini.

Kedua, akses pengetahuan (access to knowledge). BTPN Syariah memberikan program pemberdayaan yang semakin inovatif dengan membuka akses digital kepada semua orang yang dapat terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat inklusi. Melalui aplikasi Tepat Daya Platform, salah satunya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, telah mampu melibatkan ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia yang terlibat menjadi Sahabat Daya. Strategi ini dinilai tepat, mengingat Generasi Z dan milenial lebih adaptif dengan teknologi.

Ketiga, akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Bagi nasabah yang sudah melek teknologi, aplikasi ini sangat membantu dalam mendapatkan persediaan barang tanpa harus pergi ke pasar, sehingga semakin mengefektifkan waktu nasabah untuk bisa fokus dalam usahanya sehari-hari.

Bank juga menyadari, bahwa kebutuhan nasabah yang sudah melek teknologi juga semakin luas terutama dalam mendapatkan akses pasar (access to market). Berangkat dari kebutuhan tersebut, BTPN Syariah kini berkolaborasi partner-partner strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya.

“Keempat akses tersebut menjadi bagian dari langkah-langkah BTPN Syariah untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sehingga memiliki dampak berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih baik bagi nasabah inklusi dan komunitasnya,” jelas Fachmy.

Salah satu nasabah yang sudah merasakan dampaknya dalam mendapatkan access to supply adalah Nurjanah di Sleman Jogjakarta. Melalui aplikasi warung tepat, Nurjanah dapat dengan mudah melakukan pemesanan barang persediaan untuk usaha kelontongnya dengan harga yang terjangkau dan komplit, tanpa ada minimal transaksi.

Tentunya transformasi yang dilakukan oleh BTPN Syariah membawa pertumbuhan yang positif dan terjaga terhadap kinerja keuangan perusahaan,

Hingga Kuartal III/2022, BTPN Syariah telah mencapai total aset Rp 20,57 triliun dan pembiayaan mencapai Rp 11,35 triliun tumbuh 11% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,21 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.

BTPN Syariah juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,87 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 1,33 triliun.

Dibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta dan spin off Unit Usaha Syariah BTPN pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah ke 12 di Indonesia. Satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut ‘unbankable‘, karena tidak memilki catatan keuangan dan dokumentasi legal. BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.

Sampai dengan akhir semester pertama 2022, dengan hanya memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia, 49 Kantor Fungsional Operasional, namun bank memiliki 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% total kecamatan di Indonesia, yang secara langsung melakukan program pemberdayaan keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan 4 perilaku unggul pemberdayaan yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS), oleh karyawan yang biasa disebut Melati Putih Bangsa. Mereka ini sebagian besar lulusan SMA terlatih dengan jabatan sebagai Community Officer Bank.

Sebagai Bank yang juga menghimpun dana, saat ini, terdapat sekitar 20.000 nasabah sejahtera yang menyimpan dana di BTPN Syariah dan dilayani oleh personal banker profesional, hampir 100% dana yang ditempatkan disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 4,1 juta nasabah aktif.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved