Technology Trends

Honeywell Hadirkan Teknologi untuk Industri Farmasi

Honeywell Hadirkan Teknologi untuk Industri Farmasi
Presdir Honeywell

Penerapan Pharma 4.0 yang ditandai dengan transformasi digital dinilai mutlak diperlukan guna memenuhi permintaan yang tinggi terhadap komoditas farmasi dan pemenuhan regulasi terkait. Untuk mempercepat adopsi Pharma 4.0, Honeywell menghadirkan solusi teknologi Life Science yang mendukung pertumbuhan dan daya saing industri farmasi Indonesia.

Hal ini disampaikan pada sesi diskusi media yang dihadiri oleh Presiden Direktur Honeywell Indonesia, Roy Kosasih dan Profesional yang merupakan Quality Assurance Manager di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia, Randy Kelana.

Menurut Roy, industri farmasi merupakan salah satu industri kunci yang terus tumbuh dan harus cepat beradaptasi pada setiap perubahan, termasuk regulasi. Industri ini juga harus memiliki daya saing agar unggul di pasar global.

Percepatan transformasi digital dengan pemanfaatan teknologi Industry 4.0 menjadi salah satu kunci keberhasilan industri farmasi. Transformasi digital akan memudahkan seluruh proses mulai dari produksi sampai dengan distribusi produk.

“Teknologi kami bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri, serta mendukung seluruh rantai nilai dari hulu sampai hilir. Salah satunya teknologi Life Science yang dapat menjawab kebutuhan Pharma 4.0 di Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, teknologi Life Science diperuntukan khusus untuk industri farmasi karena semua didesain agar industri bisa selalu memenuhi beragam regulasi dan pembaruannya. Seperti diketahui dalam industri farmasi, Quality Manufacturing System (QMS), Manufacturing Execution System (MES), dan Good Manufacturing Process (GMP) menjadi hal mutlak.

“Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui teknologi kami dengan mengintegrasikan data dan mevisualisasikannya, menganalisa dan memprediksi secara presisi sehingga dapat meningkatkan efisiensi, menjaga kualitas dan keamanan produk, serta mempercepat distribusi produk ke pasar,” tambah Roy.

Teknologi Life Science dapat diaplikasikan secara bertahap hingga transformasi digital industri bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Pengintegrasian data bisa dimulai dari tahap data manual hingga ke tahap produksi yang sudah sepenuhnya digital dan memenuhi semua tuntutan QMS, EMS, GMP, serta predictive analysis.

Baca juga: Solusi Honeywell Untuk Mengoptimalkan Operasional dan Produktivitas Data Center

Teknologi Life Science Honeywell mencakup beberapa lini bisnis. Pertama, Honeywell Process Solutions meliputi Manufacturing Process Automation, Enterprise Data Management, Cyber Security Solutions, QMS/MES/GMP Compliant Data Integration, Visualization and Predictive Analysis.

Kedua, Safety and Productivity Solutions yang meliputi Movilizer Track & Trace, RFID Labels, Warehouse Management, Mobility Solutions, CMMS Solution.

Ketiga, Advanced Materials meliputi Research Reagents and Chemicals, Aclar Film, Connected Blister, Digital Authentication, Connected Packaging, Spectra® Medical Grade Fiber. Kelima, Honeywell Building Technologies meliputi Building & Environment Management, Access Control System, Surveillance & Safety Systems.

“Teknologi ini didesain untuk digunakan pada rantai nilai industri farmasi yang komprehensif, termasuk penelitian dan pengembangan, manufaktur, pengemasan, pengiriman, penyimpanan, pemberian obat sesuai resep dokter dan bagi pasiennya,” tutur Roy.

Adapun industri yang dapat menggunakan teknologi Life Science di antaranya Farmasi, Kesehatan, Alat Kesehatan, Kimia, Kosmetik, Penelitian dan Pengembangan, Obat Tradisional, Diagnostik, Bioteknologi, Terapi Sel dan Gen, Keselamatan Lingkungan, Makanan dan Obat-obatan.

Randy melanjutkan, bukan hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi, penerapan teknologi dan digitalisasi dalam rantai produksi industri farmasi juga berimplikasi pada kemampuan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis.

Ini agar produk yang dihasilkan sesuai dengan regulasi, salah satunya terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Di sisi lain, Pharma 4.0 juga akan membuka peluang bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan farmasi dalam dan luar negeri.

“Sudah masanya industri farmasi Indonesia menggunakan teknologi Pharma 4.0 agar kita bisa meningkatkan produktivitas dan memenuhi tantangan regulasi industri farmasi,” kata Randy.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved