PT Unilever Indonesia selalu konsinten untuk memperkenalkan khasanah kuliner Indonesia kepada masyarakat melalui Festival Jajan Bango (FJB) yang digelar setiap tahun. Tahun ini untuk ke 17 kalinya Unilever menggelar ajang FJB 2022. Degan megusung tema ‘Kenali Rasanya Indonesia’ , FJB 2022 dikunjungi sejumlah Menteri seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

FJB 2022 yang digelar di Kawasan Plaza Parkir Timur, GBK Senayan ini sukses menghadirkan 90 gerai jajanan nusantara dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, serta menarik minat hampir 100.000 pengunjung dan lebih dari 120.000 hidangan masakan yang terjual.

“Saya mengapresiasi FJB 2022 yang ke-17 kalinya ini. Dalam 17 tahun penyelenggaraannya FJB malah sudah jadi brand tersendiri. Unilever konsisten mengembangkan brand, dan juga konsisten mengembangkan wisata kuliner yang paling ditunggu masyarakat Indonesia,” kata Sandiaga Uno.

Tahun ini untuk menggelar festival kuliner terbesar di tanah air ini, Unilver menggandeng Ultima Asia Network Integrated Communication Agency. Menurut CEO Ultima Asia Network, William Wijanarko, Ultima Asia Network dan Unilever Indonesia mempunyai perspektif yang sama terhadap industri kuliner di Indonesia.

“Kami ingin masakan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi top of mind peminat kuliner tanah air. FJB 2022 merupakan jawaban untuk terus memperkenalkan khasanah kuliner Indonesia kepada masyarakat, terutama generasi milenial dan gen-z yang saat ini lebih cenderung memilih menu kuliner dari negara lain,” kata William.

Acara Festival Jajanan Bango bertema Kenali Rasanya Indonesia yang bertujuan mengundang masyarakat Indonesia untuk mengenal sekaligus menikmati berbagai kuliner legendaris nusantara langsung dari para Penjaja Kuliner. Selain itu, FJB 2022 yang digelar bertepatan pada momen Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, ingin mengapresiasi sebuah nilai penting yaitu walaupun kuliner Indonesia beraneka ragam, api semua tetap dalam satu rasa.

Diakui William, minat masyarakat terhadap masakan lokal di Indonesia masih kalah dengan minat masakan Internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari data hasil survey yang dikeluarkan oleh Qraved dan Statistica yang menunjukkan bahwa masakan Indonesia bukan merupakan pilihan utama dan masih kalah dengan masakan Korea, Thailand, Jepang, dan Tiongkok.

Oleh karena itu, ajang FJB menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai sebuah festival, namun berperan sebagai ekosistem yang berkelanjutan untuk melestarikan kuliner nusantara agar bisa dinikmati oleh generasi kini dan yang akan datang.