Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Famon Awal Bros Sedaya Resmi Melantai di Bursa

Famon Awal Bros Sedaya Resmi Melantai di Bursa
RS kini tumbuh dari 1 menjadi 100 tempat tidur kini menjadi 15 rumah sakit dengan lebih dari 2.000 tempat tidur.

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Famon), perusahaan yang menaungi Primaya Hospital Group, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham PRAY.

Saham yang ditawarkan perusahaan sebanyak 302.222.300 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp900 per setiap saham. Persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor saat tanggaln pencatatan. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana Saham (IPO) ini sebesar Rp272 miliar.

“Melalui IPO ini, kami berkomitmen untuk bertumbuh dan berupaya menjadi yang terdepan serta berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di indonesia,” kata Leona A. Karnali, Direktur, CEO Primaya Hospital. Sebanyak 50% dana IPO akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit di Pulau Sumatera dan Jawa. Sementara 25% nya digunakan untuk pengembangan gedung dan layanan rumah sakit, sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

Primaya Hospital Group pertama didirikan di Tangerang tahun 2006 oleh Prof Yos E. Susanto, seorang pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun. Usahanya untuk mengembangkan fasilitas kesehatan di Indonesia tersebut diawali sejak dia kembali ke Indonesia pada tahun 1987 setelah menyelesaikan program Doktor dalam bidang sosiologi dan kesehatan masyarakat dari University of Michigan, Amerika Serikat.

RS kini tumbuh dari 1 menjadi 100 tempat tidur kini menjadi 15 rumah sakit dengan lebih dari 2.000 tempat tidur. Sebanyak 9 RS diresmikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Pertumbuhan signifikan ini tidak lepas dari kinerja tim manajemen di bawah pimpinan Leona A Karnali selaku CEO Primaya Hospital Group. Leona telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di berbagai bidang seperti pendidikan, perbankan, private equity dan pelayanan kesehatan.

“Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi, pangsa pasar yang luas dan bertumbuh, memperkuat potensi bisnis rumah sakit yang berperan sebagai ujung tombak sektor kesehatan,” ujar Leona.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa rasio tempat tidur Indonesia berada di angka 1,4 per 1000 penduduk. Sementara di negara maju, rasio tempat tidurnya berada di angka 4 hingga 13 per 1000 penduduk. Pertumbuhan bisnis rumah sakit juga didukung oleh program pemerintah yang dirancang untuk memperkuat sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk mendukung kinerja perusahaan, perseroan memiliki 7 strategi yang akan dilakukan. Strategi tersebut adalah menyediakan layanan prima yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat, menyasar segmentasi yang memiliki pangsa pasar luas, menerapkan standar operasional berbasis teknologi informasi yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, memperkuat hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, mengembangkan layanan kesehatan lainnya yang mendukung pertumbuhan grup secara berkesinambungan, serta mempertahankan sumber daya utama yakni dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya melalui lingkungan dan budaya kerja yang positif dan berkualitas.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved