Strategi Merek Hadapi Ekonomi Sulit di Masa Depan
Isu resesi di 2023 memang meresahkan, namun sebagai pelaku bisnis tidak semestinya cemas tanpa melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasinya. Memanfaatkan ide, strategi, dan teknologi pemasaran digital yang tepat harus disiapkan dengan baik.
“Branding selama resesi diperlukan untuk tetap relevan dengan pelanggan. Sangatlah penting memahami bagaimana kebiasaan pelanggan Anda dan target konsumen Anda,” ujar Edo Fernando, Country Head, Indonesia untuk Xapads Media.
Artinya, di masa resesi brand tidak bisa berdiam saja hanya demi menekan biaya. Justru Edo memandang, ketika krisis adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan loyalitas merek dengan pelanggan yang sudah ada bagaimana produk atau bisnisnya dapat membantu pelanggan di masa sulit ini.
Kuncinya: targetkan konsumen dengan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Bangun kampanye pemasaran yang efektif, Gunakan KPI untuk melacak kinerja, Evaluasi bagaimana tetap relevan dengan pelanggan.
Pemotongan anggaran iklan selama resesi, dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam penjualan jangka panjang. Memotong biaya pemasaran akan menurunkan kesadaran merek, peringkat hasil pencarian, dan loyalitas merek. Ini menyisakan banyak ruang bagi pesaing untuk mengisi kekosongan dan memimpin di pasar.
Memaksimalkan digital marketing dan media sosial merupakan langkah tepat bagu UMKM dan startup agar bisa terus branding dengan lebih efisien. “Digital marketing memungkinkan kita menjangkau konsumen yang lebih luas dan lebih efisien. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan platform digital lainnya untuk berpromosi,” katanya.
Platform ecommerce juga bisa makin dimaksimalkan, terutama platform yang terpercaya guna mendatangkan konsumen baru untuk membeli atau membagikan tautan produk/ bisnis kalian ke orang lain yang membutuhkan. Edo juga mengaskan bahwa loyaliyas pelanggan adalah aset bagi perusahaan selama resesi. Dia menyarankan brand melakukan kampanye email untuk mengirimkan pesan positif, survei, dan kupon dan lainnya.
“Pemasar harus menargetkan pembangunan merek jangka panjang daripada aktivasi jangka pendek jika terjadi resesi, Evaluasi kembali strategi pemasaran Anda berdasarkan kebiasaan belanja dan kebutuhan konsumen,” tandasnya.
Menurutnya mempertahankan anggaran untuk pemasaran akan memungkinkan anda untuk fokus pada pembuatan dan peningkatan produk serta membangun kampanye pemasaran yang kuat untuk menunjukkan kepada konsumen bagaimana produk Anda dapat membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Dia juga menyarankan agar merek terus berinvestasi pada produk baru. Karena akan lebih sedikit produk baru yang dirilis oleh pesaing akan menyisakan ruang untuk mendapatkan pangsa pasar baru.
“Tren resesi menunjukkan bahwa pemasaran sangat penting untuk kesuksesan perusahaan dan peluang bertahan dari keterpurukan. Strategi pemasaran bisnis masa resesi sekarang lebih penting dari sebelumnya. Perkuat strategi pemasaran digital Anda dan melindungi bisnis Anda dari resesi,” Edo menyarankan.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id