Kinerja Bisnis Cemerlang, Ini Strategi BNC
Laporan keuangan Bank Neo Commerce (BNC) pada Kuartal III 2022 tercatat cemerlang. Nilai aset naik tajam 98% year on year (yoy) mencapai Rp15,9 triliun dan DPK (Dana Pihak Ketiga) melonjak 90% yoy menjadi Rp12,6 triliun, Fee Based Income tumbuh 342,03% yoy menjadi Rp254,1 miliar.
Di periode yang sama,penyaluran kredit tumbuh 131,77% yoy menjadi Rp8,9 triliun, dan pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun. Pertumbuhan kinerja di atas sejalan dengan tumbuhnya jumlah pengguna aplikasi neobank yang kini mencapai 20 juta pengguna.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengungkapkan, pertumbuhan kinerja BNC yang positif merupakan hasil dari fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global. “BNC optimistis dapat menjaga sustainability kinerja ke depan. Dan memastikan tahun 2023 menjadi profibable year,” ujarnya.
Tjandra mengatakan, seluruh perkembangan positif bisnis tersebut harus dibarengi oleh pengembangan inovasi. Salah satu upaya yang terus dilakukan BNC ialah dengan terus menciptakan inovasi layanan serta memperluas kerja sama dengan seluruh pihak.
Di tahun 2023, BNC akan terus mengembangkan ekosistemnya dengan terbuka bekerja sama dengan banyak mitra. Selain itu, BNC juga terus memperkenalkan berbagai layanan inovatif, diantaranya meluncurkan Visa Virtual Debit Card, digital bancassurance, program loyalitas nasabah, dan ikut serta dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tahun 2023.
“Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis perseroan. Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional dan meningkatnya berbagai kinerja bisnis, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini dan berlanjut hingga tahun 2023,” terang Tjandra.
Pada paparan kinerja BNC yand disampaikan pada saat acara Public Expose Tahunan Bank Neo Commerce (18/11/2022) di Jakarta, terungkap target perseroam hingga akhir tahun ini menargetkan penyaluran lending di kisaran Rp10 triliun hingga Rp11 triliun.
“Sedangkan dari sisi pencapaian laba, BNC berhasil catatkan laba mulai dari Juni hingga Oktober tahun ini, dan kami optimistis hingga akhir tahun akan berlanjut. Sedangkan untuk tahun depan, kami menargetkan untuk dapat catatkan laba full year dan menjadikan tahun 2023 sebagai tahun profitablebagi BNC,” tegas Tjandra.
Respons positif pasar pada bank digital ini yang membuahkan kinerja positif mendorong dilakukannya right issue oleh perseroan, BNC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 saham baru. Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp1,7 triliun.
Manajemen BNC optimistis perolehan dana dari perhelatan Right Issue tersebut sementara ini cukup untuk Perseroan mengeksekusi berbagai target yang sudah dicanangkan untuk diraih tahun depan. Beberapa di antaranya, meningkatkan aset hingga 20-30% di tahun 2023, meningkatkan fee based income dengan meningkatkan jumlah pengguna aktif, dan meluncurkan fitur baru di aplikasi Neobank untuk penyaluran kredit untuk UMKM dengan ticket size di tahap awal sekitar puluhan juta rupiah, hingga nantinya mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta di tahap selanjutnya.
Editor: Eva Martha Rahayu
Swa.co.id