Marketing Trends

Produk Suplemen Terbaru Herbalife Ini, Idenya dari Indonesia

Produk Suplemen Terbaru Herbalife Ini, Idenya dari Indonesia

Herbalife Nutrition baru saja meluncurkan produk terbaru yaitu Immunoturmeric di kawasan Asia Pasifik. Produk baru ini melengkapi rangkaian suplemen nutrisi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan idenya dari bahan baku rempah-rempah di Indonesia. Ini pertama kali, Herbalife mengadopsi kearifan lokal di Indoneaia dalam menghadirkan produk terbarunya.

Mengutip Asia Pacific Personal Habits Survey 2022 yang dilakukan Herbalife Nutrition kepada 5.500 konsumen di seluruh kawasan Asia Pasifik, terungkap bahwa hampir seperempat responden pernah mengalami sistem kekebalan yang lebih lemah selama pandemi. Survei ini juga menemukan bahwa mendukung kekebalan tubuh secara umum merupakan alasan utama dari konsumen yang meningkatkan konsumsi vitamin dan suplemen selama pandemi.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi mengatakan saat ini konsumen, mengonsumsi lebih banyak suplemen nutrisi untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran mereka, mereka juga menjadi lebih cerdas tentang kualitas dan efektivitas produk.

“Peluncuran produk Immunoturmeric merupakan komitmen kami untuk memberikan produk nutrisi berkualitas tinggi yang didukung ilmu pengetahuan dan para ahli nutrisi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang saat ini. Mulai dari memastikan sumber bahan baku yang berkualitas hingga mengadopsi teknologi canggih, yang dipandu oleh program Seed to Feed mencakup kontrol kualitas kami secara berkesinambungan melakukan pengetesan pada produk untuk memastikan standar dalam pengembangan dan manufaktur produk,” kata Andam.

Menurut Andam, produk ini, dikembangkan dengan bahan baku terbaik, dibudidayakan oleh petani kunyit di Jawa Tengah, Indonesia. “Bahan utama yang digunakan dalam produk yaitu Kurkumin yang merupakan senyawa yang ditemukan dalam ramuan kunyit dan telah lama digunakan untuk kualitas antioksidan dan anti-inflamasi, serta kemampuannya untuk mengatur fungsi kekebalan tubuh,” tambahnya.

Peneliti Immunoturmeric dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dewi Setyaningsih mengatakan, produk ini merupakan hasil sinergi pentahelix yang melibatkan perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan media, yang menjadi kunci dalam mendorong kemajuan dan kemandirian bangsa di bidang kesehatan.

“Kurkumin memiliki potensi besar untuk mengobati berbagai penyakit, dalam produk Immunoturmeric menggunakan teknologi terapan dengan pendekatan Dispersi Padat untuk ekstrak kunyit untuk memberikan nanodispersi kurkumin sehingga meningkatkan kelarutan nyata dan meningkatkan biovailabilitas kurkumin,” kata Dewi.

Produk ini diformulasikan untuk menjaga kesehatan dan stamina kekebalan tubuh, setiap kapsul Immunoturmeric terdiri dari 336mg rimpang curcuma domestica (curcuma longa) dalam partikel berukuran nano. Hanya menggunakan bahan-bahan alami, tidak mengandung pewarna makanan atau penyedap tambahan.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Reri Indriani hadir membacakan sambutan, mewakili Kepala BPOM. Reri Indriani menyatakan BPOM sebagai otoritas pengawasan obat dan makanan berkomitmen secara konsisten mendukung riset obat bahan alam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi.

“BPOM juga lebih proaktif menjangkau stakeholders, menerapkan agility, serta me-review regulasi guna mendukung pengembangan hingga komersialisasi produk dengan tetap kedepankan pemenuhan terhadap standard keamanan, manfaat, dan mutu,” lanjutnya.

Transformasi riset akan mendukung program BPOM dalam mewujudkan Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Obat Tradisional. Program ini dimaksudkan untuk memberi solusi holistik dalam rangka percepatan pengembangan obat bahan alam melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk sinergisme Penta Helix (ABCGM).

BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri yang diharapkan memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir. Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja. “Kami berharap ke depan semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go international,” jelas Reri.

Untuk memastikan kualitas terbaik dan kemanjuran khasiat produk, dalam proses pembuatan Immunoturmeric menerapkan teknologi nano yang canggih, untuk mengubah Kurkumin yang diekstrak dari kunyit menjadi partikel nano agar lebih mudah larut dan diserap yang lebih baik di dalam tubuh.

Setelah diluncurkan di Indonesia, ke depan diharapkan dapat segera diluncurkan secara progresif di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik sehingga semakin memperkuat komitmen kami untuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan kearifan lokal.

“Selama 24 tahun beroperasi di Indonesia, Herbalife Nutrition terus konsisten dan berkomitmen dalam pemenuhan nutrisi terbaik bagi masyarakat di Indonesia melalui rangkaian produk nutrisi yang berkualitas tinggi yang didukung ilmu pengetahuan dan para ahli nutrisi dunia, serta terjamin keamanannya, serta mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup aktif dan sehat,” tandas Andam.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved