Entrepreneur

Jatuh Bangun Bisnis Didik Subi Menjadi Kontraktor Taat Syariat

Didik Subi (Foto: IG pribadi)

Didik Subiyantoro bisa dibilang salah seorang pengusaha muda yang memegang teguh nilai-nilai syariat Islam dalam berbisnis. Dia adalah Pendiri dan CEO Bintoro Corp yang bergerak di berbagai sektor, dan punya lebih dari 200 karyawan. Dalam setiap langkah memulai bisnis baru, dia selalu melakukan riset terlebih dulu untuk mengetahui potensi bisnis tersebut ke depannya.

Tahun 2008, pria kelahiran Surakarta 22 April 1990 itu merantau ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Lahir dari keluarga penjahit, pria yang lebih akrab dipanggil Didik Subi itu nyaris berhenti kuliah lantaran ekonomi keluarga mengalami keterpurukan.

“Mulai semester 5 orang tua saya berhenti memberi sangu dan terpaksa menyetop uang kuliah saya,” ucapnya mengenang.

Namun begitu, Didik tak berkecil hati. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di perantauan, dia pun mulai mencari cara bagaimana mendapatkan uang tambahan tanpa modal sepeser pun. Perkenalannya dengan sebuah forum jual beli di dunia maya menjadi langkah awal baginya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Di forum jual beli tersebut, ia mulai menawarkan berbagai produk seperti jam tangan, baju kaus, hingga gawai.

“Saat saya berhasil menjual suatu produk, maka saya akan mendapatkan komisi. Meski menjual produk orang lain, itu cukup membantu saya dalam memenuhi kebutuhan hidup,” kenangnya.

Tahun 2012, Didik pun menyandang gelar sarjana dari Universitas Bakrie, Jakarta. Ketertarikan pria berjenggot ini dengan pemasaran daring membuatnya bertahan lebih lama di ibukota, Jakarta. Dengan kata lain, setelah mendapat gelar Sarjana Ekonomi, dia pun mendalami digital marketing selama dua tahun (2012-2014).

Sembari mendalami Digital Marketing, tahun 2013-2014, Didik mencoba jadi marketer dan mendapatkan komisi 10% dari bisnis yang dia jalani. Namun, di tahun 2014 tersadar bahwa tidak cukup menjadi marketer saja. “Sebaiknya seorang marketer mesti memiliki real bisnis juga,” imbuhnya.

Menurut Didik, pemasaran digital melalui website sangat membantu dirinya dalam memasarkan jasa apa pun, termasuk saat dia membuka bisnis pertama kali, yaitu jasa pembersih gedung pada tahun 2014. Dia membangun kemitraan dengan orang-orang yang bisa membersihkan Gedung, tetapi belum mengerti cara memasarkan jasa tersebut secara online. Ringkasnya, Didik bertindak selaku marketing online yang mencari target market secara online.

Ya, Didik jeli melihat peluang bisnis. Tahun 2015 lalu, dia pun membuka bisnis pest control jasa pengendalian hama. Hal itu dilatarbelakangi pesatnya pertumbuhan pembangunan dan maraknya bisnis restoran. Karena dia sadar betul, bahwa hama lingkungan erat kaitannya dengan sektor bisnis makanan dan non makanan. Selanjutnya, Didik menambah satu bisnis lagi untuk melengkapi bisnis sebelumnya. Awal tahun 2016, dia membuka bisnis cleaning service yang menyasar market perkantoran, perumahan, apartemen, ruko hingga kampus. Menariknya, semua dia pasarkan melalui website dan mengandalkan teknik SEO (Search Engine Optimization).

“Jadi, saya membuat website untuk memasarkan jasa pembersih gedung tersebut. Ketika ada klien, maka mitra-mitra tadi yang mengeksekusi di lapangan. Pekerjaan selesai, saya mendapatkan komisi 10%. Dari komisi yang saya peroleh, akhirnya saya bisa membeli alat sendiri,” kata pria yang pernah menjalankan 100 bisnis marketing dalam waktu yang bersamaan.

Masuk tahun 2017,dia pun mulai melebarkan sayap bisnisnya. Dia membuka bisnis baru: jasa renovasi rumah bersama dengan kolega semasa kuliah. Namun, siapa sangkah bisnis tersebut merugi ratusan juta. “Tahun 2018, saya memutuskan untuk meneruskan sendiri jasa membangun rumah maupun renovasi rumah tersebut,” ucap Didik.

Didik menyadari bahwa ilmu digital marketing yang dia miliki memang membantu mendapatkan klien dari berbagai kalangan. Namun, lagi-lagi dia mengalami kerugian hingga miliaran rupiah di bisnis kontraktor tersebut. “Rugi sampai miliaran itu terjadi dari awal tahun 2018 hingga 2019,” katanya. Kerugian itu disebabkan berbagai faktor memiliki tukang yang tidak kompeten, salah melakukan perhitungan, tidak mengontrol projek dan alasan paling menonjol adalah dirinya tidak terjun langsung dalam bisnsi tersebut serta tidak memahami seluk beluk bisnisnya.

Tersandung kerugian besar tak lantas membuat Didik berhenti berbisnis. Meski terlilit utang miliaran Rupiah, dia tetap tegar dan instropeksi diri. Meski harus merangkak, Didik tetap meneruskan jasa kontraktor yang telah dijalaninya selama tiga tahun itu. Kali ini Didik terjun langsung ke bisnis kontraktor, mendalami ilmu bangunan, dan paling penting adalah manajemen projek. Dia membangun sistem manajemen perusahaan kontraktor yang kemudian membawa perusahaannya untung besar hingga bisa membayar utang miliaran.

Nama Didik sebagai kontraktor taat syariat semakin dikenal luas masyarakat di awal-awal pandemi COVID-19. Kala itu, dia menjadi buah bibir netizen media sosial terkait postingannya. Dia akan memberi hadiah Rp1 juta bagi siapa saja yang bisa mempertemukan dirinya dengan tukang bangunan yang diusir saat bekerja karena tidak memakai masker. Dan tukang bangunan itu akan diperkerjakan di kantornya.

Niat baik pengusaha asal Solo tersebut disambut oleh berbagai akun lainnya. Sampai-sampai ada yang menitipkan sangu tambahan untuk tukang bangunan itu. Ringkasnya, menepati janjinya dan menunaikan amanah yang dititipkan kepadanya.

Di luar kesibukannya sebagai seorang kontraktor, Didik tidak pernah lelah membagikan tips-tips menjadi pengusaha yang taat syariah, investasi syariah, hingga membangun rumah sesuai dengan syariah. Tips-tips itu dengan konsisten dia bagikan di Instagram dan media sosial lainnya.

Pada Maret tahun 2022, Didik meluncurkan platform digital bernama Sunnah Life. Platform ini diklaim ‘One Stop Solution’ bagi para Muslim yang ingin menjalani hidup sesuai Sunnah Rasulullaah Shalallahu ‘Ailaihi wa Salam mulai dari lahir hingga kematian. Di dalamnya, terdapat berbagai macam fitur seperti Al-Quran Digital, arah kiblat, listing properti syariah, investasi syariah, jual beli emas syariah. Nanti di tahun 2023 akan banyak fitur lagi untuk melengkapi gaya hidup sesuai Sunnah ini.

“Sunnah Life akan menjadi asisten pribadi kita untuk menjankan hidup sesuai Sunnah amal-amal lainnya sesuai Sunnah Rasul, “ ujarnya. Kini, aplikasi itu telah diunduh lebih dari 100 ribu pengguna dalam kurun waktu 5 bulan saja sejak aplikasi tersebut mulai dipromosikan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved