CSR Corner Trends

Peningkatan Kemajuan Bangsa Melalui Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan Perempuan di Cilincing

Peran perempuan dalam pemulihan ekonomi sangat strategis. Pasalnya Pemberdayaan perempuan bisa memengaruhi peningkatan pendapatan bangsa.

Data Sasakawa Peace Foundation & Dalberg tahun 2020 menyebutkan persentase wirausaha perempuan di Indonesia mencapai 21%, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata global yang mencapai 8%. Tak heran, bila perempuan mendominasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Melihat hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PPKUKM yang melakukan pemberdayaan perempuan di Cilincing, Jakarta Utara dalam rangka Perayaan Hari Ibu 2022.

Bertemakan ‘Perayaan Hari Ibu tahun 2022 melalui Women Empowerment Program Bersama Pemprov DKI Jakarta, Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’, acara ini juga bekerja sama dengan KCN dan Kaya.id untuk mengembangkan agar UMKM naik kelas, sehingga mereka secara konsisten bisa berjualan dengan digitalisasi.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM (Kadis PPKUKM) Pemprov DKI Jakarta Elisabeth Rante Allo, seiring dengan perkembangan zaman, peran seorang ibu tidak hanya sebatas urusan rumah tangga. Para ibu diharapkan dapat mengambil bagian dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. “Hingga kini tercatat lebih dari 60% pelaku usaha di Jakarta didominasi oleh kaum perempuan,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu mendukung penuh pengembangan wirausaha perempuan. Pihaknya percaya bahwa dengan kemauan dan ketekunan, perempuan dapat menghasilkan karya-karya hebat di masyarakat. Kawasan Cilincing dan Marunda dinilai Elisabeth memiliki potensi ekonomi yang besar. Sebagai salah satu pusat produksi Batik Betawi, terbuka peluang bagi para perajin di marunda untuk dapat memperkenalkan batik betawi di tingkat nasional bahkan global.

“Untuk melakukannya diperlukan pemahaman pasar dan strategi pemasaran baik. Begitu pula dengan Cilincing yang memiliki potensi hasil laut untuk dapat diolah dan dipasarkan lebih luas,” jelasnya. Dia berharap ilmu yang diperoleh selama Women Empowerment Program dapat diimplementasikan dalam kegiatan berusaha kedepannya.

Dalam kesempatan CEO dan Pendiri Kaya.id Nita Kartikasari yang menyampaikan, dilengkapi dengan dua startup, Kaya,id sebagai inkubator bisnis dan digitalisasi UMKM serta Jangjo, startup pengolahan limbah dan produk berkesinambungan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas UMKM sehingga mereka secara konsisten bisa berjualan melalui digitalisasi.

Dalam acara ini diadakan dua workshop. Yang pertama adalah Workshop Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Sabun oleh Eki Setijadi, Chief Operating Officer Jangjo Indonesia. Kemudian, Workshop Pelatihan Pembuatan Makanan dan Cemilan Frozen oleh Ike, UMKM Kaya Halal Market.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved