Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya bensin menjadi salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Oleh karena itu, membuka usaha dengan mendirikan pom bensin mini tentu memberikan keuntungan yang sangat menjanjikan. Lantas, berapa harga buat pom bensin mini?

Besarnya kebutuhan masyarakat akan BBM membuat bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi sangat menarik. Sebagai satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang ini, PT Pertamina (Persero) membuka peluang untuk masyarakat ikut merasakan bisnis SPBU dengan menjalin kemitraan bersama Pertamina.

Untuk menjalin kemitraan dengan Pertamina dan membuat SPBU, calon mitra harus mempersiapkan lokasi yang memenuhi kriteria dengan luas lahan minimal 1000 m2. Hal ini tentu membutuhkan dana yang besar. Tetapi tenang saja, karena pertamina juga telah menyiapkan skala kemitraan dengan skala yang lebih kecil, yakni Pertashop Pertamina.

Pertashop Pertamina adalah pom bensin mini dari pertamina yang hanya memiliki satu tangki kecil sebagai penanda SPBU. Pom bensin ini juga hanya memiliki satu petugas yang melayani transaksi jual beli. Sebenarnya, berapa harga buat pom bensin mini? Simak informasinya berikut ini.

SPBU atau pom bensin mini dari Pertashop ini adalah program kemitraan dari Pertamina untuk bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM). Umumnya, pom bensin mini ini berada di desa-desa yang masih belum terjangkau SPBU besar. Sehingga, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan bahan bakar.

Berapa harga buat pom bensin mini dengan menjalin kemitraan dengan Pertashop?

Dalam skema bisnis Pertashop, Pertamina menyediakan tiga skema yang dapat dipilih calon mitra sesuai modal yang dimiliki. Modal yang ditawarkan mulai dari Rp250 juta, Rp400 juta, dan Rp500 juta. Berikut penjelasan skema bisnis Pertashop.

Skema bisnis ini membutuhkan modal sebesar Rp250 juta. Dengan rincian harga buat pom bensin mini sebagai berikut.

– Modal pembelian produk berjenis Pertamax: RP20 juta (Rp8.150 x 2000 liter/hari + biaya lain-lain).

– Keuntungan per liter: 850/liter (untuk penjualan 1-1.000 liter/hari).

– Estimasi pendapatan (penjualan) per hari: minimal 400 liter/hari.

– Estimasi pengembalian modal: maksimal 5 tahun (tergantung pendapatan penjualan).

Harga buat pom bensin mini dengan skema bisnis platinum adalah sebesar RP400 juta. Berikut rinciannya:

– Modal pembelian produk berjenis Pertamax: RP70 juta (Rp8.400 x 8000 liter/hari + biaya lain-lain).

– Keuntungan per liter: 600/liter (untuk penjualan 1.001-3.000 liter/hari).

– Estimasi pendapatan (penjualan) per hari: minimal 1.000 liter/hari.

– Estimasi pengembalian modal: maksimal 4 tahun (tergantung pendapatan penjualan).

– Dapat berjualan LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina.

Skema bisnis Pertashop yang terakhir diamond. Berapa harga buat pom bensin mini dengan skema diamond? Modal yang dibutuhkan untuk skema bisnis ini adalah Rp500 juta dengan rincian sebagai berikut.

– Modal pembelian produk berjenis Pertamax: RP70 juta (Rp8.565 x 8000 liter/hari + biaya lain-lain).

– Keuntungan per liter: 435/liter (untuk penjualan >3.000 liter/hari).

– Estimasi pendapatan (penjualan) per hari: minimal 3.000 liter/hari.

– Estimasi pengembalian modal: maksimal 3 tahun (tergantung pendapatan penjualan).

– Dapat menjual LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina.

Setelah kita mengetahui berapa harga buat pom bensin mini dari Pertashop, kita juga perlu mengetahui keuntungan apa saja yang didapatkan jika menjalin kemitraan dengan Pertashop Pertamina. Beberapa keuntungan menjadi mitra Pertashop Pertamina:

1. Kerjasama yang menguntungkan.

2. Tawaran skema bisnis yang bervariasi.

3. Jaminan ketersediaan, takaran, dan kualitas BBM.

4. Lahan yang dibutuhkan tidak terlalu luas.

5. Perizinan usaha yang mudah.

6. Ketersediaan Bright Gas dan Pelumas Pertamina.

Pada penjelasan di atas, Anda telah mengetahui berapa harga buat pom bensin mini dari Pertashop dan keuntungan yang akan didapatkan. Berikut syarat yang harus dimiliki jika ingin mendaftar kemitraan dengan Pertashop Pertamina.

1. Warga Negara Indonesia yang memiliki izin usaha (UD, CV, PT, Koperasai, atau bahan usaha lain).

2. Memiliki kelengkapan administrasi yang masih berlaku (KTP, NPWP, dan akta pendiri perusahaan).

3. Memiliki atau menggunakan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat Pertashop.

4. Memiliki rekomendasi dari Kepala Desa setempat.

5. Memiliki modal usaha sesuai skema bisnis yang dianjurkan.

Sumber: Tempo.co