Trends

Jadi Sub Mitra Distribusi, Moduit Tawarkan Investasi SBR012

Surat Berharga Negara (SBN) bisa menjadi salah satu pilihan investasi di tengah ketidakpastian global. Selain aman serta menguntungkan, membeli produk ini berarti berkontribusi pada APBN sekaligus membantu negara dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Terbaru, Pemerintah RI menerbitkan SBR012 dari 8 SBN yang diterbitkan di tahun 2023. SBR Seri ini akan ditawarkan pada periode 19 Januari sampai 9 Februari 2023. “Investasi di SBR012 ini bebas risiko, dan cocok pada kondisi suku bunga yang naik seperti sekarang,” kata Manuel Adhy Purwanto, Head of Research & Investment Connoisseur Moduit. Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Hal ini, kata Manuel, membuat kupon pada 3 bulan kemudian akan naik hingga 6,6% dengan catatan BI Rate tetap dan akan dilindungi dengan kupon floor jika nantinya suku bunga kembali turun.

Seperti seri sebelumnya, SBR012 juga menawarkan kupon mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate. Mengambang artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali. Sementara kupon minimal artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.

Sementara yang menjadi pembeda adalah SBN Ritel ini diterbitkan dalam dua jenis tenor, yaitu SBR012-T2 bertenor 2 tahun dan SBR012-T4 bertenor 4 tahun. Sebelumnya SBR, hanya tersedia tenor 2 tahun. Investor yang memilih tenor lebih panjang tentu akan memperoleh kupon yang lebih tinggi. Adapun kupon minimal yang ditawarkan pemerintah pada SBR012-T2 sebesar 6,15% dan SBR012-T4 sebesar 6,35%.

Di luar itu, investasi di SBR012 dapat dimulai dari Rp 1 juta dengan maksimal pemesanan Rp 5 miliar untuk tenor 2 tahun dan Rp 10 miliar untuk tenor 4 tahun. Kelebihan lainnya, meskipun obligasi negara tanpa warkat, di mana tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo, namun dimungkinkan untuk menerima sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo.

Fasilitas ini biasa disebut early redemption. Periode early redemption untuk SBR012 tenor 2 tahun bisa dilakukan setelah setahun kepemilikan mulai 26 Februari-5 Maret 2024, sedangkan untuk tenor 4 tahun bisa dilakukan dua tahun kemudian pada 24 Februari-4 Maret 2025.

Pembelian SBR012 dapat dilakukan secara online lewat 29 mitra distribusi pemerintah dan juga sub mitra distribusinya, salah satunya melalui platform digital wealth management, Moduit. “Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak investor berinvestasi di obligasi dan reksadana,” kata Ari Prastowo, Head of Marketing & Communications Moduit.

Untuk melakukan pembelian SBR012, calon investor harus melakukan registrasi atau pendaftaran melalui sistem elektronik mitra distribusi dengan menginput data-data yang diminta. Setelah registrasi berhasil, calon investor dapat melakukan pemesanan SBR012 selama masa penawaran. Selanjutnya setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapatkan kode pembayaran/billing melalui email.

Kode pembayaran itu dapat digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi melalui teller, ATM, internet banking, mobile banking/pos atau lembaga persepsi lainnya. Settlement atau konfirmasi calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order setelah menyelesaikan pembayaran. Selain itu calon investor juga akan memperoleh alokasi SBR012 pada tanggal penerbitan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved