Rukita Catatakan Pertumbuhan Pendapatan 21 Kali Sejak 2019

Rukita, perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21 kali sejak tahun 2019. Pertumbuhan ini diikuti oleh meningkatnya jumlah properti sebanyak 59% secara year on year (yoy) atau sekitar 44 ribu.
Hadir di 14 kota besar di Indonesia, unit kamar Rukita juga tumbuh 78% atau sekitar 1,2 juta unit dengan tingkat okupansi hingga 85%. Sabrina Soewatdy, CEO dan Co-founder Rukita mengungkapkan, pertumbuhan ini adanya inovasi layanan yang terus dikembangkan sehingga pihaknya bisa memberikan solusi secara end to end dan berkelanjutan dengan beberapa produk seperti Rukita Coliving, RuPartners, Rukita Residence dan RuFinance.
Menurutnya, saat ini 50 juta generasi muda masih kesulitan mendapatkan hunian yang layak. Salah satu permasalahan ketersediaan hunian yakni harga properti yang semakin mahal sehingga mereka kesulitan untuk memiliki hunian di lokasi strategis. Sehingga hunian sewa menjadi salah satu solusinya. Selain itu dari sisi pembayaran hunian sewa juga tergolong mahal. Contohnya untuk sewa apartemen di Indonesia membutuhkan pembayaran di muka sebesar 6-12 bulan, tergolong mahal untuk 80% masyarakat Indonesia yang hidupnya bergantung dari pendapatan bulanan. “Di Rukita untuk pembayarannya minimal satu bulan, jadi bisa lebih dijangkau,” tuturnya.
Tahun ini perusahaan menargetkan akan ada 25 ribu unit. Salah satu caranya dengan membuka 10 ribu kamar kos di Kawasan TOD (Transit Oriented Development). Adapun saat ini pihaknya telah mengoperasikan 300 kamar di sekitar TOD MRT Jakarta. Tak hanya itu, Rukita juga berencana melakukan ekspansi ke daerah Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur di tahun 2023.
Swa.co.id