Technology Property

Lamudi Gandeng AREBI Untuk Pemberdayaan Komunitas Agen Properti

Ilustrasi foto : Istimewa

Lamudi, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), menjalin kerjasama strategis dengan Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pemberdayaan komunitas agen nasional. Hal ini diumumkan dalam dukungan Lamudi pada acara Musda AREBI DPD Jawa Tengah. Cally Alexandra, AVP Broker Classifieds Lamudi, mengatakan bahwa dukungan pertama Lamudi dalam acara DPD AREBI dilandasi oleh prospek baik pertumbuhan sektor properti provinsi Jawa Tengah.

Hal ini tecermin data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah yang bertumbuh 5,28% pada Kuartal III/2022. “Kami melihat bahwa pertumbuhan sektor properti di Jawa Tengah memiliki prospek yang menjanjikan. Ini dapat dilihat dari angka minat pembelian properti di Lamudi yang mencatat Jawa Tengah sebagai peringkat 5 provinsi terpopuler,” ujar Cally di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, (03/2/2023).

Selain itu, agen lokal bertindak sebagai penghubung antara developer dan pencari properti dan pemilik properti dengan calon pembeli atau penyewa memainkan peran penting dalam mendorong angka penjualan tersebut. Cally, dalam keterangan tertulisnya, menyampaikan keinginan Lamudi untuk menghubungkan para agen lokal di Jawa Tengah.

Lamudi memiliki jaringan ribuan agen properti di provinsi Jawa Tengah yang telah dihubungkan dengan lebih dari 22 juta pencari properti Indonesia dengan dua layanan properti terbesar yakni Lamudi. dan OLX Properti.

Lukas Bong, Ketua DPP AREBI, memaparkan pentingnya meningkatkan kualitas agen properti nasional dalam segi profesionalitas dan kompetensi. “Dinamika pasar properti yang telah berkembang mengharuskan agen properti nasional untuk beradaptasi dalam hal tata cara memberikan konsultasi calon pembeli dan menggunakan teknologi di tengah tuntutan pencari properti yang berubah,” kata Lukas.

Ke depannya, Lamudi berencana membangun sebuah komunitas agen yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi supaya agen siap bersaing di era digital properti dan turut membantu agenda pembangunan nasional. “Lamudi berencana membuat sebuah komunitas pemberdayaan agen untuk menjadi sebuah wadah untuk membantu agen untuk beradaptasi dan menang di era dinamika industri properti yang baru lantaran pemasaran properti secara online akan memainkan peran lebih besar,” tutur Cally.

Pemerintah mempunyai agenda untuk memeratakan pembangunan ekonomi demi menghilangkan kesenjangan ekonomi antara provinsi. Sebagai salah satu upaya mewujudkan agenda tersebut, pemerintah telah memetakan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dibentuk melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2010 yang dipimpin oleh Koordinator Bidang Perekonomian yang salah satu proyeknya berupa KEK Kendal di Jawa Tengah.

Dalam mewujudkan kawasan ekonomi khusus ini, penjualan rumah di lokasi tersebut akan mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah karena potensi relokasi tenaga kerja. Ini dikarenakan oleh prospeknya KEK Kendal untuk menyerap 20 ribu tenaga kerja yang didorong oleh prioritas pada industri logistik, tekstil, otomotif, elektronik, pangan dan tekstil.

Winasis Murni, Ketua DPD AREBI Jawa Tengah periode 2023-2025, mengatakan bahwa Jawa Tengah sedang mengalami pertumbuhan properti yang cukup besar dengan adanya pembangunan pembangunan infrastruktur pemerintah yang berpusat di bagian utara dan selatan Jawa Tengah. “Kami melihat perkembangan industri bagian utara Jawa Tengah yang didorong oleh kawasan industri Kendal dan Batang dan di selatan yang dibangun menjadi daerah wisata. Ini merupakan kesempatan bagus untuk terus membantu pembangunan real estate di daerah yang bersangkutan.” kata Winasis.

Lamudi melihat sebuah peluang besar untuk agen nasional bila dibekali oleh kompetensi konsultasi yang baik dengan penggunaan teknologi. Dalam hal ini, Wastu Property sebagai developer yang memiliki proyek di Yogyakarta dan di Jawa Tengah mencatat penjualan yang signifikan setelah bekerja sama dengan Lamudi.

Pada kesempatan terpisah, Sammy Tanoko, Founder Wastu Property, memaparkan keunggulan menggunakan platform penjualan online dalam mengejar target closing dengan penggunaan teknologi. “Setelah bekerja sama dengan Lamudi, Wastu Property berhasil melakukan penjualan senilai Rp 30 miliar dalam waktu dua bulan,” kata Sammy. Cally mengamati adopsi teknologi di sektor properti dapat membuka peluang baru bagi agen nasional dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved