CSR Corner

Keutamaan Protein Hewani untuk Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting

Provinsi NTB terus berkomitmen untuk mengupayakan percepatan penurunan stunting (Foto: Ist)

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia masih mencapai 21,6%. Meskipun data tersebut menunjukkan telah ada penurunan angka stunting sebanyak 2,8% dibandingkan dari data SSGI 2021 yang mencapai 24,4%, namun prevalensi tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO yaitu di bawah 20%.

Bahkan, stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti Wasting (gizi kurang) 7,7%, Underweight (kurus) 17,1%, dan Overweight (gemuk) 3,5%. Hal tersebut terjadi karena masih banyak juga daerah-daerah yang membutuhkan dukungan dan perhatian khusus berbagai pihak, karena prevalensi angka stuntingnya lebih tinggi bandingkan daerah lain. Salah satunya adalah Nusa Tenggara Barat yang masih memiliki angka prevalensi stunting tertinggi keempat di Indonesia, yaitu sebesar 32,7%.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Selain bentuk fisik, anak dengan kondisi stunting berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan rentan terhadap penyakit. Maka dari itu, penting untuk diperhatikan para orang tua bahwa asupan nutrisi yang tepat dengan gizi seimbang menjadi salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting.

Menurutnya, asupan nutrisi yang tidak optimal, seperti rendahnya asupan protein hewani dan zat besi yang dapat menyebabkan anemia, menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. Sebab tubuh yang kekurangan asupan protein hewani dan zat besi akan mengalami gangguan fungsi hormonal, regenerasi sel, sistem kekebalan tubuh, massa otot, fungsi kognitif dan kemampuan motorik anak.

Oleh karena itu, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan (growth faltering) yang merupakan awal terjadinya stunting. Bila kondisi tersebut terus berlanjut maka akan berdampak serius pada kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti terhambatnya pertumbuhan fisik yang dapat menyebabkan stunting.

Isi Piringku merupakan panduan gizi lengkap dan seimbang untuk sekali makan yang mendukung pemenuhan asupan gizi harian anak. Terdapat banyak sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, telur dan susu terfortifikasi. Bahkan banyak potensi pangan lokal di setiap daerah di Indonesia yang bisa menjadi sumber protein hewani.

“Salah satunya Lombok, yang memiliki beragam pangan potensial yang cukup terkait dengan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, diantaranya berbagai pangan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, dan kerang yang mudah ditemukan masyarakat. Contoh lain adalah Nyale (cacing laut) yang ternyata kaya protein hewani hingga sebanyak 43,84%,” jelas dr. Nurul dalam siara pers (10/02/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengatakan, Provinsi NTB terus berkomitmen untuk mengupayakan percepatan penurunan stunting. Upaya tersebut telah memberikan hasil positif, berdasarkan Sigiziterpadu (e-PPGBM) telah menunjukkan penurunan angka stunting di NTB pada 2022 menjadi 16,86 %.

Dalam rangkaian momentum peringatan Hari Gizi Nasional 2023 dan upaya menyebarluaskan informasi seputar inisiatif program pencegahan stunting, Danone Indonesia menggelar kegiatan Aksi Gizi Generasi Maju bertajuk Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting dengan Isi Piringku kaya Protein.

Corporate Communication Director Danone Indonesia,Arif Mujahidin mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung pemerintah dalam mengampanyekan cegah stunting dengan protein hewani. Salah satunya melalui inisiatif di Lombok ini yang merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan makanan yang kaya akan protein hewani, dilengkapi dengan kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C guna mendukung tumbuh kembang maksimal anak.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved