Management Trends

Merdeka Copper Gold Berdayakan Pemasok Lokal

Foto/Istimewa

PT Merdeka Copper Gold Tbk, perusahaan tambang nasional (MCG) memberdayakan pemasok lokal. Tujuannya untuk mendukung peningkatakan perekonomian masyarakat di sekitar are operasi perusahaan.

Chief External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin menyatakan pihaknya menyadari pentingnya untuk berperan aktif dalam mendorong perekonomian masyarakat sekitar operasi tambang. Selain bekerja sama dengan para pelaku ekonomi lokal yang berorientasi pada pengembangan usaha, perusahaan juga meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak, penerimaan tenaga kerja lokal, program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Di Banyuwangi, anak perusahaan Merdeka, PT Bumi Suksesindo (BSI) telah bermitra dengan lebih dari 150 pemasok lokal untuk membantu memenuhi kebutuhan operasi tambang, mulai dari; pemasok tenaga kerja, transportasi, pelayanan kesehatan hingga pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman untuk dikonsumsi oleh karyawan dengan nilai kontrak mendekati Rp100 miliar.

“Dari kerja sama yang dibangun dengan pemasok lokal di kawasan Kecamatan Pesanggaran dan sekitarnya, aktivitas ekonomi masyarakat menjadi semakin dinamis,” ujarnya.

Di operasi PT Batutua Kharima Permai – PT Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya, perusahaan juga mendorong roda perekonomian di wilayah sekitar dengan mengambil pasokan pertanian dari 128 petani sayur dan buah untuk diolah dan disantap karyawan di dalam site.

Selain sektor pertanian, BKP-BTR juga menerima pasokan bahan pangan seperti daging ayam, telur ayam, ikan dan makanan pelengkap dari 70 warga dari dua desa terdekat di Pulau Wetar, yakni Desa Lurang dan Desa Uhak. Selama 2022, BKP-BTR nilai pembelian dari pemasok pangan lokal mencapai lebih dari Rp18 miliar

Sedangkan, di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, projek Tambang Emas Pani yang dioperasikan oleh anak usaha grup Merdeka, PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) juga menyadari pentingnya melakukan stimulus dalam mendorong geliat perekonomian lokal. Walaupun saat ini masih dalam proses konstruksi, proyek Tambang Emas Pani tersebut menerima pasokan makanan, hingga kebutuhan umum para karyawan, seperti sepatu dan helm pelengkap saat kerja dari pemasok lokal senilai kurang lebih Rp35 miliar.

Menurutnya, operasi anak usaha Grup Merdeka juga memiliki dampak ekonomi tidak langsung, yakni mempengaruhi daya beli pemasok di tempat lain di sektor bisnis lokal sepanjang rantai pasok barang dan jasa. Dia menyampaikan bahwa program peningkatan kapasitas dan pengembangan ekonomi lokal di luar sektor pertambangan telah disiapkan Merdeka di seluruh wilayah operasinya untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat lokal wilayah terdampak operasi di masa yang akan datang.

Saat ini MCG tengah mempersiapkan projek selanjutnya, yaitu Tembaga Tujuh Bukit melalui PT BSI, untuk terus melakukan eksplorasi lanjutan dan mengembangkan cadangan sumber daya mineral yang melimpah berupa tembaga dan emas di wilayah IUP (Izin Usaha Pertambangan) perusahaan. Dengan adanya kandungan mineral yang besar tersebut diperkirakan umur tambang dapat bertahan lebih dari 40 tahun ke depan. Dengan demikian BSI dapat terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi tidak hanya untuk Banyuwangi tetapi juga Indonesia melalui pendapatan asli daerah, penciptaan lapangan kerja, program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), dan pengembangan usaha bagi mitra usaha nya di Banyuwangi.

Untuk diketahui, MCG merupakan perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia yang mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain melalui anak-anak perusahaannya yang tersebar di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved