Marketing

BRI, Mem-BRImo-kan Indonesia

Danang Wedhasmara, VP Product Development, Retail Payment Division BRI.
Danang Wedhasmara, VP Product Development, Retail Payment Division BRI. (Foto linkedin.com/in/danangwedhasmara).

Untuk mengikuti tren digitalisasi yang terus meningkat, Bank BRI memaksimalkan aplikasi BRImo. Pemasaran digital pun digiatkan melalui aplikasi yang dirilis tahun 2019 itu. Berbagai fitur, program, hingga kolaborasi dijalankan agar brand awareness BRImo meningkat, dengan harapan semakin banyak pengguna yang aktif memakai aplikasi. BRI menyebutnya sebagai “MemBRImokan Indonesia movement”.

“Ini merupakan umbrella brand kami, yang memiliki tujuan agar semua penduduk Indonesia yang sudah eligible menggunakan smartphone bisa menggunakan BRImo,” kata Danang Wedhasmara, VP Product Development, Retail Payment Division BRI, di ajang Digital Marketing Champion 2022 yang diselenggarakan SWA.

Danang memaparkan secara garis besar hal-hal yang dilakukan. Antara lain, menambah sejumlah fitur aplikasi, tidak hanya fitur basicbanking tetapi juga beyond banking, seperti pemesanan travel. Kemudian, membangun ekosistem di luar perbankan, misalnya dengan perusahaan asuransi, sehingga nasabah bisa melakukan pembukaan asuransi melalui BRImo.

“Tentu, dampaknya bisa memberikan pertumbuhan increasing amount user, increasing transaction, kemudian ujungnya memberikan increasing revenue,” ungkapnya.

Lalu, bagaimana BRI melakukan movement itu sementara penduduk Indonesia sangat banyak dan beragam, serta konfigurasi nasabah BRI pun beragam?

Danang menyampaikan, pihaknya mengelompokkan nasabah ke dalam beberapa kategori dengan sejumlah parameter: saldo, frekuensi transaksi, demografi, hingga fitur yang digunakan. Tujuannya, bisa menawarkan produk-produk yang sesuai.

Kategori itu terdiri dari: Power User, pengguna fanatik yang transaksi bulanannya sangat tinggi; Favorable User, pengguna tahap medium yang banyak bertransaksi untuk pembayaran utility; Olshop Lover, pencinta diskon dan cashback serta penyuka pinjaman konsumtif dan nonkonsumtif; Bread Winner, banyak bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (segmen terbesar); Shopaholic, konsumtif secara online dan offline dan sering tarik tunai; Dream Catcher, pekerja bergaji UMR yang sering top upe-wallet dan menyukai produk investasi; dan Blue Collar, sering bertransaksi di EDC merchant makanan dan online shop serta jarang tarik tunai.

“Kami melakukan pemetaan ini semata-mata supaya bisa menawarkan produk secara lebih presisi. Artinya, tidak semua nasabah ditawari produk yang sama, karena kami juga mengimplementasikan AI (artificial intelligence). Kami melakukan analytical behaviour,” Danang menjelaskan.

Untuk menyosialisasi BRImo dan segala fiturnya itu, pihaknya menggandeng para key opinion leader (KOL) yang telah dikenal masyarakat luas. Contohnya, Cinta Laura dan pasangan Andhika Pratama-Ussy Sulistiawati sebagai mega-KOL yang jangkauannya luas. Nirina Zubir dan Imam Darto untuk makro-KOL, serta Podkesmas dan Felicia Tjiasaka untuk mikro-KOL yang lebih tersegmentasi.

Di luar itu, mereka juga melakukan brand placement di berbagai lokasi, seperti pasar, kendaraan, pameran, dan media sosial. Kemudian, digital acquisition pun tengah dilakukan, yaitu terhadap komunitas-komunitas olahraga sepak bola pada BRI Liga 1. Dilakukan pula digitalisasi pembelian tiket hingga berbagai program promo melalui BRImo.

“Setiap platform ini memang memiliki target segmen tertentu. Kami memanfaatkan ini, karena segmen di BRImo memang sangat bervariasi,” kata Danang.

Hingga Juni 2022, Danang menyebutkan, pengguna BRImo tercatat sebanyak 18,5 juta dengan monthly active user sebesar 73%, dan tingkat kepuasan di Apps Store memiliki rating di atas 4,5. Adapun total CASA (current account and saving account) dari pengguna BRImo meningkat 27,8% dari Januari 2022 ke Juni 2022. (*)

Yosa Maulana

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved