Technology Trends

4 Cara Buat Vlog Traveling Menghasilkan Cuan

Bary Kusuma, Kreator Konten dan Fotografer Perjalanan (foto: humas: air asia super app)

Selain melepas penat, aktivitas berlibur juga bisa menjadi kesempatan sumber pendapatan bagi siapapun dengan mengoptimalisasi media sosial. Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk menemukan nilai lebih dari sebuah perjalanan yang produktif, kreator konten dan fotografer perjalanan Barry Kusuma berbagi teknik pembuatan video perjalanan yang dapat menarik banyak viewers hingga viral di media sosial.

Head of Marketing Air Asia Super App Indonesia Boni Andika menyampaikan, tren industri perjalanan yang secara global kembali menggeliat merupakan kesempatan besar bagi bisnisnya untuk bergerak agresif. Secara berkesinambungan, hal ini juga tampak dari performa AirAsia sepanjang tahun 2022, yang mana frekuensi transaksi pengguna Airasia Super App Indonesia meroket hingga 150%.

Merayakan titik pencapaian tersebut dan sebagai bentuk apresiasi kepada para pengguna, dihadirkanlah kampanye Super App Super Sale yang berlangsung hingga 26 Februari guna memberikan pengalaman berlibur yang menguntungkan, serta mendukung mereka untuk menemukan nilai lebih dari sebuah perjalanan yang produktif, salah satunya dengan membuat konten kreatif di media sosial.

Barry menuturkan, “Kampanye tersebut sangat bermanfaat untuk berlibur menikmati aktivitas wisata di berbagai tempat, bikin liburan makin hemat. Satu hal yang saya senangi juga adalah seluruh layanan tersebut dapat digunakan secara praktis dan mudah di dalam aplikasi Airasia Super App,” dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (20/02/2023).

Ingin mencoba pengalaman berlibur yang bisa menghasilkan cuan tambahan? Berikut teknik pembuatan video travelling viral yang terangkum spesial dari airasia Super App bersama Barry. Tanpa perlu modal besar, Anda bisa memulai hal ini hanya dengan memanfaatkan kamera smartphone.

Umumnya, para kreator konten akan menggunakan sejumlah perlengkapan profesional untuk proses pengambilan footage video. Bagi Anda para pemula, tak perlu merasa berkecil hati. Nyatanya, Barry hanya menyarankan sejumlah peralatan sederhana, seperti tripod mini ataupun stabilizer untuk mendapatkan gerakan video yang lebih stabil. Sebab, memperbesar sorotan objek dengan fitur zooming akan menurunkan kualitas video. Selain itu, Anda juga bisa mempersiapkan lampu portabel LED yang dapat disisipkan pada sisi smartphone untuk mengurangi bintik noise dari video yang diambil.

Jika Anda menginginkan kualitas video yang dapat menarik perhatian warganet, maka perlu mempertimbangkan isi dari konten yang ditampilkan. Untuk itu, Barry menganjurkan bagi para kreator konten pemula untuk memperbanyak riset tentang tren wisata, terutama yang berkaitan dengan destinasi yang akan dituju.

“Konten hidden gems yang belum banyak diketahui orang sangat laku dicari oleh netizen. Contoh tipe konten lain yang memiliki nilai jual tinggi adalah kuliner lokal otentik dan ramah kantong. Dengan mengeksplorasi sudut-sudut yang belum banyak terjamah wisatawan, kita bisa mendapatkan angle konten yang lebih unik, juga secara tidak langsung berkontribusi dalam mendukung kunjungan pariwisata dan ekonomi lokal setempat,” tutur Barry.

Sudah siap untuk mengumpulkan koleksi footage? Sebelumnya, Anda harus mengetahui rahasia pamungkas dari Barry Kusuma yang satu ini. Ia membeberkan kunci dari sebuah video agar terlihat cinematic adalah menggunakan mode pengaturan resolusi 4K, dengan laju kecepatan bingkai 60 fps (frame per second). Sebaiknya, pengambilan video pada setiap objek atau frame berdurasi minimal 8-10 detik untuk mempermudah proses menyunting. Anda juga dapat mengombinasikan variasi sudut pengambilan video, seperti widelens, medium shoot, hingga close up. Jangan lupa, perhatikan posisi pengambilan footage, baik secara vertikal ataupun horizontal sesuai dengan jenis konten yang hendak diunggah.

Proses menyunting atau editing video ternyata juga butuh ketelatenan agar tampak mengalir. Menurut Barry, editing dengan backsound lagu yang sedang populer di media sosial sangat berpengaruh besar dalam menambah angka viewers dan kemungkinannya untuk viral.

Tips lainnya, pria yang mengawali karier sebagai kontributor foto majalah pariwisata ini juga menyarankan maksimal durasi setiap frame yang ditampilkan tidak lebih dari tiga detik, serta menggunakan transisi untuk memastikan perpindahan frame yang lebih ciamik. Berbicara soal proses editing video, Barry sendiri menggunakan sejumlah aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone. Jika Anda telah merampungkan proses editing, simpan hasil video dalam format resolusi 1080 Full HD.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved