Property

Bidik Target Marketing Sales Rp 1,4 Triliun, Grand Wisata Andalkan Klaster Tanamas

Unit klaster Tanamas, Grand Wisata Bekasi. (Foto: dok.GWB).

Meskipun dibayang-bayangi isu krisis global, sebagian besar developer di Indonesia tetap optimis bisnis properti akan tetap tumbuh. Salah satu pengembang yang optimis adalah Grand Wisata, Bekasi (Sinarmas Land Group). Menurut Marketing & Promotion Department Head Grand Wisata Handoyo Lim, saat ini pembangunan sedang bergerak ke koridor Timur Jakarta. Pesatnya pembangunan infrastruktur yang menjadi backbone dari industri properti di koridor Timur Jakarta telah membawa dampak yang baik. Saat ini koridor Timur Jakarta bukan hanya sebagai penyangga Jakarta, tapi menjadi pusat pertumbuhan baru yang mandiri dengan lengkapnya ekosistem di dalamnya yang saling mendukung dari perdagangan jasa, bisnis, perindustrian, dan properti. “Koridor Timur Jakarta benar-benar bersinar, dan tidak bisa dirasakan koridor lainnya,” katanya.

Diakui Handoyo, dampak krisis global tidak terlalu luas di Indonesia. Belajar dari pengalaman ketika pandemi Covid-19, ia mengklaim penjualan proyek properti di Grand Wisata Bekasi pun mencapai target. Tahun 2020 misalnya target penjualan Grand Wisata Rp 480 miliar, realisasinya Rp 500 miliar, tahun 2021, target penjualannya Rp 700 miliar, realisasinya Rp 800 miliar dan tahun lalu, target penjualannya Rp1,2 miliar, realisasinya sedikit meleset haya Rp 1,1 miliar, karena ada beberapa KPR yang tidak disetujui oleh bank. “Tahun ini, kami menargetkan marketing sales Rp1,4 miliar,” kata Handoyo.

Handoyo optimistis, target tersebut akan tercapai, mengingat semakin lengkapnya pembangunan infrastruktur di koridor Timur Jakarta dan juga akan semakin lengkapnya fasilitas seperti mall, sekolah, rumah sakit, kawasan komersial dan lain-lain yang dibangun di Grand Wisata Bekasi.

Untuk mengejar target Rp 1,4 triliun, Handoyo menerapkan strategi yang berbeda di market dengan developer lain. Salah satu strateginya dengan menjual unit landed house full furnished di klaster Tanamas seharga Rp 1,5 miliar . “Ini yang tidak dilakukan developer di koridor Timur Jakarta. Saya hanya ingin menarik market melirik Grand wisata,” katanya.

Diakui Handoyo, unit full furnished di klaster Tanamas terkesan kecil, dan umumnya orang akan cari rumah yang harganya sekitar Rp 2 miliar-Rp 3 miliar. Terbukti berdasarkan data penjualan selama Januari-Febuari ini di Grand Wisata, sekitar 80%, pembeli tertarik unit seharga Rp2 miliar-Rp3 miliar, sedangkan untuk unit seharga Rp 1,5 miliar, pembeli sekitar 15%. “Ini hanya untuk pancingan, agar calon pembeli melihat langsung klaster yan ditawarkan Grand Wisata, dan merupakan bagian dari edukasi untuk menunjukan bahwa yang dijual adalah klaster di kota mandiri,” tuturnya.

Tidak berhenti disitu, untuk menjual unit di Grand Wisata, ia tidak menjual di mall, menggelar pameran atau pun menggelar acara launching, karena membutuhkan biaya besar dan segmen marketnya berbeda. Diakui Handoyo saat ini untuk memasarkan unit yang dijual lebih mengandalkan digital marketing dan mengandalkan inhouse marketing dan agent property. “Kontribusi agent property terus meningkat dan selama 3 tahun telah memberi kontribusi sekitar 35% terhadap penjualan Grand Wisata,” katanya.

Paling tidak untuk mengejar target penjualan tahun ini, Grand Wisata akan mempersiapkan 4-5 klaster terbaru dengan segmen market yang berbeda. Salah satunya, yang siap dipasarkan Maret nanti adalah klaster Tanamas. Rumah dua lantai full furnished ini ditawarkan dengan harga mulai Rp 1,5 miliar hingga 2,4 miliar.

Klaster Tanamas ini akan dikembangkan di atas lahan seluas 1,8 hektar yang akan merangkum 114 unit rumah, di mana 97 unit akan dibangun furnished dan 17 unit rumah unfurnished. Rencanya, klaster Tanamas mulai dipasarkan bulan Maret tahun ini, pembangunan ditargetkan bulan Mei 2023, dan diharapkan selesai pembangunan dan serah terima kunci dalam waktu 20 bulan dari waktu pembangunan.

Grand Wisata Bekasi menawarkan beberapa tipe antara lain, tipe 60 m2, 73 m2, 78 m2, dan 84 m2. Kesemua type tersebut merangkum 4 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan 2 carport. Selain itu juga ditawarkan type 108 m2, dan 120 m2. Semua unit di type ini memiliki konsep rumah 2 muka dengan merangkum 4 kamar tidur, dan 4 carport.

Dengan target pasar keluarga muda, Handoyo mematok marketing sales untuk klaster Tanamas sekitar Rp 150 miliar, khususnya untuk unit yang luas tanahnya sekitar 6×10 meter persegi, tidak termasuk unit yang luas tanahnya 6×20 meter persegi, karena unit tersebut belum dipasarkan. Sayangnya ia tidak besedia menyebut nilai ivestasi yang dibenamkan untuk membangun klaster Tanamas. “Saya harus menghitung harga tanah dan tanya ke bagian lain untuk memastikan investasi klaster ini,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved