Marketing Trends

Kiprah Ant Project Sodorkan Sisi Baru Fesyen Tas Pria

Suheri Kiswanto, Owner of Ant Project (Foto: Audrey/SWA)

Memulai perjalanan bisnis sebagai reseller produk alas kaki dari brand lain, Suheri Kiswanto, Owner of Ant Project atau kerap dipanggil Heri terinspirasi dan percaya bahwa dirinya juga mampu memulai bisnis di ranah tersebut.

Hingga akhirnya ia memulai pembuatan konsep Ant Project di tahun 2019 dan meluncurkan brand-nya di awal 2020. Heri memilih ‘ant’ sebagai nama brand yang terinspirasi dari semut sebagai binatang kecil. namun pekerja keras dan suka bergotong royong untuk mencapai tujuannya. Filosofi ini pula yang ingin ia bangun sebagai visi dan misi dari Ant Project.

Awalnya proses produksi pun masih dilakukan secara sederhana. Heri menggunakan bantuan vendor produksi rumahan dan dibantu oleh 5 orang karyawan. “Namun, kini dengan peminat yang semakin banyak, ia bisa memberdayakan lebih banyak karyawan yang mencapai 40 orang dan membina UKM sekitarnya yang khusus membantu produksi AntProject,” ujar Heri pada acara Media Briefing Shopee, Selasa, (28/02/2023).

Tentu saja prosesnya tidak mudah dan mengalir begitu saja. Heri harus menghadapi persaingan dengan brand kompetitor yang sudah ada di pasar sebelumnya yang memiliki produk setipe. Namun, justru ini menjadi motivasi untuk dirinya untuk bisa membawa konsep yang berbeda bagi Ant Project, sebagai produk tas pria berkualitas dengan harga jual yang terjangkau dan model-model yang variatif.

Di balik setiap ragam tas dengan desain menarik, tentu ada proses produksi yang dilalui. Proses produksi akan diawali dengan menentukan tema yang akan diusung untuk koleksi terbaru. Dari situ, akan dibuat beberapa desain, dimana Ant Project biasanya mengeluarkan minimal 5 desain setiap koleksi atau bahkan bisa lebih. Jika desain sudah ditentukan, maka proses produksi akan beralih ke pencarian bahan dan membuat sample. Dari situ, Heri dan tim akan menentukan sample mana yang lolos kurasi untuk launch di koleksi berikutnya

Industri fashion dan tren di dalamnya memang bergerak sangat cepat. Hal itu yang membuat Heri tertarik pada industri ini. Menurut nya, untuk produk tas pria yang dipilih sebagai produk utama dari Ant Project, masih memiliki potensi dan peluang yang besar. Untuk di Ant Project sendiri, jenis produk yang menjadi mendapat antusiasme yang tinggi adalah kategori pouch pria. Tapi tentu tidak fokus pada pouch saja, ransel, handbag organizer, tas selempang, totebag dan masih ada lagi ragam lainnya juga dihadirkan. Hal ini menjadi upaya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan masing-masing preferensi konsumen

Di balik setiap ragam tas dengan desain menarik, tentu ada proses produksi yang dilalui. Proses produksi akan diawali dengan menentukan tema yang akan diusung untuk koleksi terbaru. Dari situ, akan dibuat beberapa desain, dimana Ant Project biasanya mengeluarkan minimal 5 desain setiap koleksi atau bahkan bisa lebih. Jika desain sudah ditentukan, maka proses produksi akan beralih ke pencarian bahan dan membuat sample. Dari situ, Heri dan tim akan menentukan sample mana yang lolos kurasi untuk launch di koleksi berikutnya.

Perjalanan Ant Project baru saja dimulai, pada awal badai pandemi Covid-19 datang dan menyerang. Heri pun tidak bisa menghindar dari dampak yang dihadirkan oleh pandemi. Pandemi yang terjadi mengharuskan nya untuk memutar otak dan mencari strategi agar bisnisnya tetap berkembang.

“Ketika pandemi, kami pernah merasa pesimis karena kondisi ekonomi yang tidak pasti. Apalagi sebagai pemilik bisnis yang baru merintis. Namun, kami terus gigih dan mencoba beradaptasi mengikuti perilaku masyarakat yang berubah dengan memfokuskan penjualan kami secara online di Shopee,” ujarnya.

Hingga akhirnya Heri bisa melihat peningkatan yang signifikan dan kami bisa memproduksi produk kami sendiri. Saat ini bahan baku juga kami sudah bisa stok sendiri terutama untuk bahan-bahan yang susah di pasaran untuk menyiasati kekosongan bahan baku. Semua produk Ant Project juga dikerjakan oleh UKM lokal yang ada supaya kami juga bisa memberikan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya.

Heri pun juga mempelajari perilaku belanja konsumen khususnya di Indonesia yang terus berkembang, dan melihat bahwa kebanyakan faktor harga merupakan salah satu yang memberikan pengaruh besar dalam keputusan belanja konsumen. Tidak hanya memberikan harga yang kompetitif, Ant Project juga terus menjaga dan menghadirkan kualitas terbaik yang sebisa mungkin memiliki nilai melebihi harganya.

Tahun 2020, Ant Project mulai fokus berjualan melalui ranah digital. Keputusan untuk mengubah strategi bisnisnya 180 derajat dengan bergabung dan fokus berjualan di Shopee justru membawa ANT project merasakan pengaruh signifikan yaitu peningkatan penjualan di saat pandemi. Hingga saat ini pun, dalam jangka waktu 3 tahun setelah bergabung dengan Shopee, Suheri melihat perkembangan cukup pesat dan pengaruh positif.

Bagi Ant Project, Shopee telah menghadirkan kemudahan serta wadah bagi brand atau penjual khususnya lokal untuk memperkuat potensi dan mengembangkan bisnisnya. Shopee menawarkan hal-hal yang dapat dimanfaatkan, mulai dari inovasi, fitur-fitur serta program yang disesuaikan dengan apa yang market baik pembeli dan penjual butuhkan. Salah satu diantaranya adalah panduan dari tim Shopee untuk terus mengembangkan produk maupun toko dengan fitur yang ditawarkan.

Beragam inovasi dan program yang dihadirkan oleh Shopee secara efektif meningkatkan penjualan serta brand awareness. Ant Project kerap mengikuti dan menggunakan promo antara lain seperti Promo Gratis Ongkir, Cashback Ekstra, Flash Sale serta Voucher Toko. Hal ini memberikan pengaruh khususnya dalam semakin meningkatkan daya tarik dari pembeli untuk berbelanja produk dan memanfaatkan promo yang dihadirkan. Juga, sering berpartisipasi dalam setiap kampanye yang dihadirkan oleh Shopee, seperti angka kembar 9.9, 11.11, 12.12 serta yang saat ini sedang berlangsung 3.3 Grand Fashion Sale.

“Berbagai inovasi fitur hingga rangkaian kampanye yang dihadirkan memberikan pengaruh besar mulai dari penjualan, keberlangsungan bisnis hingga perkembangan brand Ant Project sendiri. Dengan mengikuti kampanye besar yang dihadirkan oleh Shopee, kami melihat peningkatan pesanan yang signifikan. Pesanan mengalami peningkatan hingga mencapai 7 kali lipat pada kampanye besar dibandingkan dengan hari biasa,” paparnya.

Rangkaian kampanye ini menjadi dimanfaat oleh para pelaku usaha guna meningkatkan eksposur. Ant Project memiliki strategi dan persiapan khusus saat berpartisipasi pada kampanye, seperti 3.3 Grand Fashion Sale yang sedang berlangsung. “Sebab, kami melihat antusiasme yang cukup tinggi dari pengguna khususnya terhadap kategori fashion sendiri. Lebih spesial lagi, pada kampanye 3.3 kali ini kami menghadirkan diskon hingga 80%,” jelasnya.

Bagi Heri, fitur-fitur Shopee membawa pengaruh yang besar terhadap penjualan dan keberlangsungan bisnis serta perkembangan brand Ant Project. Hampir semua fitur yang Shopee miliki telah ia coba, seperti Shopee Affiliates Program, Shopee Live, hingga Shopee Video. Untuk Shopee Live, Heri secara rutin mengadakan sesi live streaming minimal seminggu 4 kali selama 2 jam.

Melalui sesi tersebut, ia berusaha untuk menciptakan komunikasi interaktif bersama para penonton dengan menunjukkan secara langsung produk-produk tas. Sehingga bisa membantu calon konsumen untuk memilih jenis tas yang cocok untuk mereka, serta memudahkan journey mereka untuk membeli produk.

Kebdepannya, Heri berharap Ant Project dapat menjadi lebih besar dan memperluas jangkauan agar dapat dikenal di mancanegara. Selain itu, ia ingin untuk membuka cabang di beberapa kota di Indonesia agar brand makin dikenal.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved