Trends Economic Issues

Setelah Pejabat Pajak, Kini Viral Pejabat Bea Cukai Hedon

Postingan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang ramai diperbincangkan di Twitter. (Dok. Eko Darmanto)

Permasalahan mengenai gaya hidup mewah pejabat di bawah naungan Kementerian Keuangan belum habis. Setelah kekayaan salah satu pejabat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terungkap, kini giliran salah satu pejabat di Direktorat Bea dan Cukai. Bahkan tagar #BeaCukaiHedon trending di Twitter, pada Selasa (28/02/2023).

Pantauan SWA, hingga Selasa sore pukul 16.30 WIB, tagar #BeaCukaiHedon telah mencapai 5.591 tweet. Netizen menyoroti gaya hidup mewah Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dalam postingan Instagram, nama akun Eko_Darmanto_bc1 memamerkan gambar seseorang menaiki motor Harley Davidson. Namun ini bukanlah akun asli milik Eko, melainkan akun dokumentasi dari postingan Eko yang sudah dihapus.

Jika melihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah total harta kekayaan Eko Darmanto pada tahun 2021 mencapai Rp 15,7 miliar. Di dalamnya tidak ada motor Harley Davidson yang sering dipamerkan.

Dalam LHKPN, Eko hanya mencantumkan sembilan mobil dengan nilai total Rp 2,9 miliar. Rinciannya mobil BMW Sedan tahun 2018 senilai Rp 850 juta, Mercedes Benz Sedan Rp 600 juta, Jeep Willys tahun 1944 Rp 150 juta, Chevrolet (bekas) Bell Air Rp 200 juta, Toyota Fortuner Rp 400 juta, Mazda 2 Rp 200 juta, Fargo (bekas) Dodge Fargo Rp 150 juta, Chevrolet Apache Rp 200 juta, Ford (bekas) Bronco Rp 150 juta.

Sementara jumlah total harta yang berasal dari tanah dan bangunan mencapai Rp12,5 miliar, rinciannya tanah dan bangunan di Malang senilai Rp 2,5 miliar dan tanah dan bangunan di Jakarta Utara senilai Rp 10 miliar. Lalu harta bergerak lainnya senilai Rp 100.700.000 dan kas atau setara kas Rp 238 juta. Dari total harta kekayaan tersebut, Eko memiliki utang Rp 9 miliar.

Sebelumnya saat konferensi pers terkait ulah anak pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam gaya hidup mewah dan pamer harta yang dilakukan oleh jajaran keluarga Kemenkeu. Hal itu dapat mengakibatkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif terhadap seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional.

“Kemenkeu terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kemenkeu, dengan menerapkan tindakan disiplin bagi yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas. Kemenkeu mempunyai mekanisme dalam upaya pencegahan dan deteksi terhadap pelanggaran integritas, salah satunya melalui analisis dan pemeriksaan terhadap LHKPN dan Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas harta kekayaan pribadi sebagai penyelenggara negara,” kata Sri Mulyani beberapa hari yang lalu.

Selain mengecam gaya hidup mewah jajarannya, Kemenkeu juga meminta agar klub motor gede (moge) di DJP dibubarkan. “Bahkan apabila Moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi; mengendarai dan memamerkan Moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar asas kepatutan dan kepantasan publik. Ini mencederai kepercayaan masyarakat,” ucap Sri Mulyani tegas.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved