CSR Corner SWA Online

BCA Konsisten 11 Tahun Dukung Pelestasrian Budaya Wayang

Pembukaan pagelaran drama wayang ‘Hanoman: Ada Apa dengan Shinta’ di Ciputra Artpreneur, Jakarta, (7/3). (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) konsisten selama 11 tahun terakhir mendukung pelestarian wayang Indonesia melalui rangkaian program Wayang for Student. Tahun ini, BCA menggelar pagelaran drama wayang berjudul ‘Hanoman: Ada Apa dengan Shinta?’ dan pameran komik strip wayang di Ciputra Artpreneur, Jakarta yang melibatkan lebih dari 100 pemuda dan pelajar.

‘Wayang for Student’ diinisiasi BCA sejak tahun 2012 yang menyasar dan melibatkan para pemuda, sebagai pemegang estafet dalam menjaga kebudayaan bangsa. Kegiatan ini merupakan bagian dari misi besar BCA untuk membangun karakter masyarakat melalui penanaman pengetahuan akan pewayangan, sejarah, tradisi, makna kebudayaan turun-temurun, kearifan lokal dan menjaga keberlanjutan usaha pewayangan melalui penambahan jumlah pelaku/pelestari seni wayang dari generasi muda.

Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan, pada kesempatan ini, BCA juga berhasil memecahkan rekor MURI sebagai ‘Perusahaan dengan Kegiatan Pelestarian Wayang Terbanyak’ di mana penghargaannya diserahkan secara langsung oleh Bapak Jaya Suprana, Pendiri dan Ketua Umum MURI.

Pementasan ini dibintangi oleh lebih dari empat kelompok pemuda pelajar bertalenta peserta Wayang Youth Festival Award BCA kategori Sendratari, yaitu Sanggar Pendopo, Swagantara, Sanggar Paripurna, dan Wayang Studio. Secara total, terdapat 118 pemuda yang terlibat, yang merupakan perwakilan dari kota Jakarta, Solo, Blitar, Yogyakarta dan Denpasar.

Selama masa persiapan, mereka mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari sanggar Swargaloka dan Ksatria. Setelah berlatih sekian lama di kota masing-masing, para pemain itu berkumpul di Jakarta dan menampilkan yang terbaik sebagai satu unit kesenian.

Menurut Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, konsistensi menjadi kata kunci dalam setiap gerakan karena perlahan harus ada scaling-up. “Kami ingin memberikan bakti kami untuk Indonesia agar budaya kita tetap menjadi identitas yang autentik. Apalagi ketika Indonesia diprediksi menjadi negara terbesar ke-5 pada tahun 2050, kita punya identitas yang jelas. BCA menyadari bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam pelestarian budaya Indonesia,” ujarnya.

Selain pagelaran drama wayang, juga diselenggarakan pameran komik strip karya dari 10 komikus terpilih yang merupakan peserta Wayang Youth Festival, keluarga karyawan BCA dan mahasiswa program DKV IKJ. Kesepuluh komikus sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif dari Ario Anindito, yang juga merupakan komikus Marvel & DC Comic, dan Irwan Riyadi, seorang penggiat seni wayang dari yayasan Swargaloka.

Karya-karya terpilih ini tidak hanya dihadirkan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda pada wayang, namun juga mendukung pemajuan budaya dengan memanfaatkan ranah digital/teknologi, dan menjadi salah satu upaya BCA untuk menjaga keberlanjutan usaha pewayangan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved