Technology Trends

Allas Sodorkan Solusi Diet Kemasan Tempat Mamin Plastik Delivery Order

Laurencia Cindy, CEO Allas

Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Dengan meningkatnya pemanasan global, Allas melihat pentingnya membangun bisnis yang berkontribusi langsung untuk menyelamatkan Bumi dan lingkungan. Selain itu, didorong oleh pentingnya Environmental, Social, and Governance (ESG).

Allas adalah startup yang didirikan oleh Enviu Indonesia. Bersama dengan Enviu, Laurencia Cindy mencari dana atau investasi dari pada penyedia dana. “Pada awal pendanaan, kami menerima dana hibah pertama dari GIZ. Saat awal berdiri kami merambah pasar ke restoran. Ada 2 restoran yang kerja sama dengan yakni tempat makan Honu dan The Roots di daerah Kemang. Hingga saat ini, kami sudah bekerja sama dengan sekitar 20 restoran yang tersebar di Jakarta Selatan,” terang. Cindy.

Dia mengawali karier sebagai seorang graphic designer tahun 2019 di sebuah ritel minuman boba di Indonesia. Lalu, pernah menjabat di Enviu sebagai graphic designer di 2020 dan akhirnya berpindah peran sebagai venture builder hingga membangun Allas tahun 2021.

“Kita tentu sudah fokus kepada lingkungan sebagai tujuan utama bisnis, tetapi juga perlu memperhatikan lingkungan diterapkan saat membangun usaha, seperti memperhatikan praktik kerja agar tidak mengotori lingkungan dengan memilih solusi yang lebih sustainable. Selain secara profesional, Allas juga memberlakukan praktik ramah lingkungan pada pekerjanya seperti menerapkan membawa botol minum dan membawa tempat makan saat membeli makanan dari warung makan misalnya,” ujar Cindy.

Cindy membangun Allas karena ingin menyelesaikan masalahnya sendiri terhadap sampah bekas makanan dan minuman yang dipesannya secara online dan bisa diterapkan juga tidak hanya untuk dirinya sendiri. “Berawal dari masa pandemi, semua orang beralih ke jasa antar makanan online delivery. Secara pribadi merasakan dampaknya di rumah, kemasan sampah yang menumpuk hanya dalam satu hari saja, dikarenakan kemasan sekali pakai yang digunakan oleh para vendor makanan.” ujarnya kepada SWA Online(13/03/2023).

Dari permasalah tersebut, timbul perasaan merasa bersalah karena banyak sampah yang dihasilkan dari online delivery, dari sampah yang dihasilkan dan tempat sampah yang sering penuh karena memesan makanan dengan sekali pakai. Bersama dengan Enviu mencari solusi dan cara bagaimana agar bisa mengurangi sampah kemasan sekali pakai dari online delivery hingga terbentuklah Allas.

Pada awal memperkenalkan Allas kepada masyarakat, dimulai dari kelompok masyarakat kecil terlebih dahulu. Dalam hal ini adalah kelompok masyarakat yang sudah peduli dengan ingkungan. Allas mengerti pentingnya untuk memulai dari kelompok kecil, mengenalkan solusi secara mendalam mereka terlebih dahulu. Kemudian, perlahan berita tentang solusi akan menyebar ke kelompok-kelompok lainnya. Allas percaya jika kami sudah bisa dipercaya dan memenuhi kebutuhan kelompok kecil, kemudian dengan seiring meningkatnya jasa Allas, bisa merambah ke pasar yang lebih besar.

Allas mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan dengan beralih mengenakan produk plastik dan beralih ke kemasan yang dipakai ulang, tentunya tidak berbahan plastik. “Kami membantu dan mengajak masyarakat untuk memakai kemasan guna ulang dan juga membangun kebiasaan untuk mulai lebih sering menggunakan barang yang bisa digunakan ulang, seperti memesan food delivery dengan menggunan tempat makanan yang disediakan Allas. Kami mempunyai solusi dengan menawarkan yang affordable, meningkatkan pengamalan makan mereka dan tetap memerhatikan keadaan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Allas hadir secara online dengan memiliki laman serta media sosial yang bisa dilihat dan baca juga salah satu strategi menggunakan agar informasi dapat diakses dengan cepat oleh masyarakat. Saat ini tempat makan dan minum Allas dibantu di produksi dengan partner manufacture di China dengan desain yang tersedia di pasar.

Namun, kedepannya bisa bekerja sama dengan manufaktur lokal di Indonesia untuk dapat memproduksi kemasans dengan desain yang dibuat sendiri. Di setiap restoran yang telah bekerja sama dengan Allas, tersedia di masing-masing restoran sebanyak 15 sampai 20 tempat makan, dan 15 sampai 20 tempat minum jadi ditotal masing-masing memiliki 40 kemasan. Seiring berjalannya waktu akan ditambah mengikuti kebutuhan konsumen.

Untuk restoran yang ingin bermitra dengan Allas, prosedurnya hanya perlu chat ke Whatsapp Allas atau DM di Instagram dan menyebutkan alasan ketertarikan untuk menjadi mitra. Lalu setelah itu akan langsung melakukan pertemuan online atau offline untuk melihat potensi kerja sama dengan aturan-aturan yang ada untuk para partner seperti cara menyajikan, penulisan user id customer dan harga penggunaan setiap ada kemasan yang keluar dipakai oleh restoran untuk pelanggannya. Saat ini sistem pembayaran yang dilakukan oleh restoran adalah dengan cara bayar per pakai. Jadi dengan skema yang terjadi adalah ketika ada customer yang pesan, misalnya dengan jumlah 50 buah, jumlah yang dibayarkan pelanggan adalah 50 x Rp 2.000.

Sementara, untuk event Allas memiliki 2 jasa yang ditawarkan yaitu event dan delivery. Namun di tahun ini akan memfokuskan diri di event. Jasa untuk event adalah all-in-one service, dimana Allas membantu konsumen mengatur makanan dari proses pemesanan hingga pengembalian. Allas menyediakan tempat makan dan minum yang bisa dikembalikan. Ketika sudah selesai dipakai, Allas membersihkan dan mensterilisasi kemasan setelah dipakai di cleaning hub Allas.

Kemudian, bagi pelanggan yang ingin memesan Allas untuk event seperti meeting atau talkshow, caranya Order – Chat ke Whatsapp Allas, lalu pilih menu makanan dari partner Allas. Melakukan pembayaran makanan dan jasa Allas sesuai jumlah. Allas akan membantu mengoraganisir makanan dan minuman yang dipesan. Makanan akan dikirimkan menggunakan kemasan Allas. Setelah selesai, pelanggan bisa chat Allas di Whatsapp, dan kemasan akan diambil ke tempat menggunakan kurir.

Sistem pembayaranya dikenakan tarif pinjam kemasan Rp 3.000 per kemasan, dan harga jasa Rp 50.000 sampai dengan Rp 125.000 per pesanan. Untuk pelanggan yang memesan Allas secara pribadi (menjadi member Allas) bisa mendaftarkan diri aplikasi dan menyelesain prosesnya. Nantinya akan dikenakan tarif member Rp 49.000 per orang dan harga pengembalian kemasan sesuai dengan rate pengiriman.

Saat ini Allas mendapatkan respons bagus dari masyarakat dan pihak restoran. Allas pun sudah mulai menjalankan sistem tracking untuk kemasan yang masih dilakukan secara manual. Kedepannya Allas berharap dapat mengembangkan teknologi tersebut lebih lagi, agar semua bisa berjalan dengan otomatis dan dapat menghasilkan data yang lebih kompleks seperti jarak tempuh kemasan, berapa kali pemakaian, berapa banyak sampah yang dikurangi dari satu kemasan dan seterusnya.

“Untuk tahun ini Allas akan berfokus pada event di organisasi dan korporasi. Namu kedepannya Allas akan mencoba masuk ke event-event non-formal seperti festival musik dan bazaar makanan dengan skema bisnis model yang sedikit berbeda dan lebih baik lagi,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved