Business Research Trends

Agen Asuransi Tetap Jadi Andalan di Tengah Disrupsi Digital

Agen asuransi
(Kanan) Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia.

Survei Inventure-Alvara pada Februari 2023 menyebutkan sebanyak 81,2 % (n;620) populasi Gen Z lebih memilih untuk mendaftar asuransi lewat daring (online) dibandingkan lewat agen. Perubahan preferensi ini tentu menjadi alarm waspada bagi agen asuransi dan inilah kenyataan era disrupsi.

Di samping itu, terdapat dua kekuatan disrupsi yang menggoyang eksistensi agen asuransi. Pertama, disrupsi digital yang menghasilkan insuurtech di mana channel digital memudahkan nasabah menjangkau langsung layanan asuransi tanpa ‘middleman’.

Kedua, disrupsi milenial atau zilenial, di mana pusat kekuatan pasar berganti ke generasi milenial atau zilenial yang native dan tech savvy. Alhasil perusahaan asuransi yang tidak bisa menggaet pasar milenial atau zilenial akan mati.

Menanggapi temuan Inventure-Alvara, Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia mengatakan bahwa temuan tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

“Gen Z mempunyai aspirasi untuk mengakses produk-produk asuransi melalui gadget atau digital. Dan itu bukan hanya dari Gen Z saja, melainkan generasi lainnya,” ujarnya dalam konferensi Indonesia Industry Outlook 2023, Rabu (15/03/2023).

Seperti diketahui, produk asuransi memiliki spektrum yang lebar, mulai dari produk yang sederhana seperti asuransi kecelakaan, asuransi investasi, hingga asuransi yang komprehensif atau complicated.

Karenanya menurut Bianto, jika berbicara mengenai produk asuransi dari sisi demand, maka yang memiliki kebutuhan customer dari berbagai macam generasi adalah produk yang lebih kompleks dan ini akan berpengaruh terhadap akses produk via digital atau agen.

“Tentu saja produk yang lebih kompleks itu biasanya jika diakses via digital akan lebih susah, karena saat ini tingkat kepemahamannya rata-rata masyarakat Indonesia termasuk gen Z sendiri masih sangat kecil,” ungkapnya.

Berdasarkan pengamatan pihaknya, meski aspirasi membeli produk dari digital tinggi, pada akhirnya produk asuransi yang komplek distribusinya lebih baik melalui agen atau bank dibanding digital. Contohnya proteksi jangka panjang untuk hari tua atau kesehatan.

Sementara itu, berdasarkan riset Inventure-Alvara sebanyak 77,3% responden lebih memilih asuransi kesehatan yang menawarkan coverage hingga ke luar negeri.

Dengan demikian, perusahaan asuransi disarankan untuk membuka banyak komunikasi dan bekerja sama dengan rumah sakit di luar negeri karena layanan ini menjadi favorit baru masyarakat. Meskipun pada dasarnya asuransi jenis ini hanya menyasar kelompok-kelompok tertentu, karena lagi-lagi proximity atau kedekatan lebih utama.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved