Waskita Beton Targetkan Kontrak Baru Rp3,8 Triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan perolehan nilai kontrak baru tahun 2023 Rp3,8 triliun atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dari tahun 2022.
Presiden Direktur WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan untuk mencapai target tersebut perusahaan telah menyusun strategi untuk ekspansi pasar, BUMN, swasta dalam negeri dan luar negeri. Target pertumbuhan bisnis akan ditopang oleh tiga segmen yaitu penjualan beton pracetak, readymix dan jasa konstruksi. Lebih lanjut, target penjualan 2023 adalah sebesar Rp 2,3 triliun atau tumbuh 15% dari penjualan di tahun 2022.
Berdasarkan Laporan Keuangan WSBP per 30 September 2022, segmen beton pracetak berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 60% dan segmen penjualan jasa konstruksi tumbuh secara signifikan hingga lebih dari 500%. “WSBP berkomitmen untuk melanjutkan trend pertumbuhan yang berkelanjutan dengan didukung oleh fundamental keuangan yang sehat,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan pihaknya akan kembali melakukan pembukaan suspense saham pada pekan depan. “Harapan kami, suspense saham dapat dibuka paling tidak pada minggu depan estimasinya,” ungkapnya.
Selain itu, Asep pun menjelaskan bahwa WSBP menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II tahun ini. “Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun,” jelas Asep. “Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini,” tambahnya.
Suspensi saham adalah milestone penting dalam proses konversi utang para kreditur WSBP. “Nilai debt to equity conversion akan ditentukan berdasarkan harga pasar menggunakan metode Volume Weighted Average Price 45 hari,” terang Asep. Perhitungan VWAP 45 Hari akan dimulai setelah suspensi saham dicabut.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id