Technology Trends

Indonesia AI Atasi Talent Gap di Bidang Kecerdasan Buatan

Indonesia AI

Perkembangan industri teknologi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia terus meningkat seiring dengan dukungan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem di bidang ini. Salah satunya ditunjukkan melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

Meski begitu, saat ini masih ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi, seperti kurangnya talenta AI yang berkualitas, kurangnya infrastruktur pendukung, dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri teknologi AI.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Namun hanya 20 persen dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga ada talent gap sekitar 400 ribu–500 ribu setiap tahunnnya.

Co-founder dan CEO PT Teknologi Artifisial Indonesia (Indonesia AI) Muhammad Angga Muttaqien mengatakan, diperlukan kolaborasi pentahelix untuk mengatasi tantangan pengembangan AI di Indonesia.

“Sebagai pihak yang berawal dari komunitas penggiat dan penggemar yang memiliki concern terhadap pengembangan edukasi AI, kami hadir untuk membantu Indonesia dalam melakukan transformasi digital menuju Indonesia Generasi Emas dengan pemanfaatan teknologi AI. Tentunya diperlukan dukungan yang solid dari elemen lain dalam kolaborasi pentahelix sehingga Indonesia bisa mencapai target tersebut,” ujar Angga.

Platform kursus yang berdiri pada 2020 ini bertujuan membantu mengatasi talent gap terutama di bidang AI melalui beberapa program unggulan. Salah satunya adalah AI Career Bootcamp, yaitu program pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan peserta agar siap berkarir di bidang teknologi AI, CV, dan NLP.

Menurut Angga, edutech miliknya ini telah didukung oleh sederet mentor berpengalaman di bidang teknologi AI dari berbagai perusahaan ataupun startup, dan telah membantu pemerintah dan banyak perusahaan lintas industri, seperti Microsoft, IBM, AWS, dan LG Indonesia.

Startup ini juga menghadirkan platform belajar daring teknologi AI berbasis Learning Management System (LMS) dan telah menghasilkan banyak lulusan talenta di bidang AI. Terdiri dari ragam kursus mulai dari AI Fundamental, AI for Smart City, AI for Agriculture, AI for Healthcare, AI for Education, AI for Disaster Management, dan AI for Natural Resources.

“Untuk mencapai Generasi Emas, kami juga menghadirkan AI for Kids untuk memperkenalkan teknologi AI sejak dini yang dimulai dari rentang usia 6 hingga 15 tahun,” jelas Angga.

Platform yang didukung oleh Kode Creative Hub ini telah meluluskan lebih dari 2.000 talenta. Indonesia AI juga menargetkan untuk mencapai satu juta lulusan hingga tahun 2045.

Adapun ragam penghargaan yang telah diraih Indonesia AI di antaranya adalah Runner Up Startup Pitching Competition oleh IndigoSpace Telkom Indonesia, terpilih sebagai Top 40 Potential Startup oleh program 1.000 Startup Digital pada tahun 2022 oleh Kominfo, dan Startup for Incubation and Pitching Program oleh Founderplus dan FundEx.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved