Trends

KAI dan Barata Indonesia Kerja Sama Pemanfaatan Scrap ATDO

Seremonial serah terima scrap ATDO oleh PT KAI ke PT Barata Indonesia. (Dok KAI)

PT Barata Indonesia bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelar seremonial pemanfaatan scrap yang berasal dari Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi (ATDO) dalam rangka pemenuhan kebutuhan Industri Manufaktur Nasional. Pemanfaatan scrap ini sesuai dengan Surat Penunjukan Rekanan (SPR) Tanggal 09 Desember 2022 Nomor: 02/SPR-TIM PENJUALAN/XII/2022 Tentang Penjualan 1.485 Unit ATDO.

Scrap adalah bahan yang dibuang ataupun bahan sisa hasil proses produksi yang akan diproses kembali. Scrap biasanya terdiri dari metal, steel, plastik, dan sampah.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya mengatakan penyerahan ATDO ini sebagai bentuk komitmen KAI dalam mendorong implementasi proses pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan dan ketentuan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Dirinya berharap pemanfaatan scrap KAI oleh Barata Indonesia dapat menjamin ketersediaan bahan baku sehingga dapat memperkuat kontinuitas produksi yang berdampak pada peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan penciptaan substitusi impor.

“Sebagaimana kita ketahui bersama sinergi BUMN haruslah menjadi prioritas utama. Sinergi BUMN yang kuat dan saling mendukung dalam sektor industri khususnya, dapat mewujudkan kemajuan dan kemandirian Negara Indonesia,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya.

Direktur Utama PT Barata Indonesia Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan KAI pada industri manufaktur dalam negeri. Sebagai BUMN manufaktur, scrap merupakan raw material yang memegang peranan penting dalam aktivitas produksi Foundry di mana ketersediaannya wajib dipenuhi, terutama dalam upaya mencapai mencapai target produksi 21 ribu/ton per tahun.

“Kepastian ini merupakan semangat bagi kami dalam menghasilkan produk yang kompetitif dan berdaya saing tinggi, tidak hanya nasional namun juga global”, Ujar Bobby. Dirinya meyakini scrap ATDO KAI dapat dikelola secara optimal sehingga dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Lebih lanjut Bobby, panggilan akrab Bobby Sumardiat Atmosudirdjo, mengatakan kemenangan Barata Indonesia dalam proses ini secara langsung menciptakan circular economy sebagai upaya dalam menekan impor bahan baku industri. Langkah strategis ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional juga devisa negara.

Seperti diketahui, Barata Indonesia yang didukung penuh oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selaku Kuasa Pemegang Saham, masih menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki sertifikat Internasional AAR (Association American Railways). Pencapaian ini mengukuhkan eksistensi perseroan dalam ekspor produk foundry ke pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PPA Rizwan Rizal Abidin mengatakan selaku pemegang Surat Kuasa Khusus (SKK) dari Menteri BUMN, PPA mendukung sinergi antara KAI dan Barata Indonesia dalam penyediaan bahan baku. “Sinergi ini diharapkan dapat mendukung kebangkitan Barata Indonesia dalam industri manufaktur nasional dan global,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved