Trends Economic Issues

Riset UI: eFishery Sumbang Rp3,4 Triliun ke PDB Sektor Akuakultur

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C. K. Walandouw saat memaparkan hasil riset kontribusi eFishery terhdapa perekonomian nasional. (Ubaidillah/SWA)

Sejak didirikan tahun 2013, eFishery berinovasi dengan basis teknologi untuk para pembudidaya ikan dan petambak udang dengan menawarkan platform end-to-end. Platform ini membantu petani mendapatkan akses keuangan inklusif, mendukung dalam peningkatan bisnis dan produktivitas, serta peningkatan taraf hidup melalui adopsi teknologi.

Mengkaji dampak positif dari platform eFishery bagi perekonomian dan perkembangan industri akuakultur di Indonesia, termasuk bagi pembudidaya, eFishery menggandeng Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melalui sebuah riset. Riset ini mendapatkan temuan penting atas peranan eFishery mulai dari peningkatan pendapatan usaha dan keuntungan para petani melalui produk dan layanan digital hingga peningkatan hasil budidaya panen melalui pengaplikasian teknologi yang lebih efektif dan efisien dalam sektor akuakultur di Indonesia.

Paksi C. K. Walandouw selaku Wakil Kepala LD FEB UI menjelaskan melalui riset ini, pihaknya ingin mengukur dampak yang telah diberikan oleh eFishery terhadap perekonomian Indonesia, khususnya bagi sektor akuakultur. “Kami menemukan adanya peningkatan taraf hidup, bisnis, dan produktivitas pembudidaya ikan dan petambak udang melalui adopsi teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery,” kata Paksi (29/03/2023).

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, tambah Paksi, eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 Triliun atau setara dengan 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia tahun 2022. Ekosistem eFishery memberikan peningkatan rata-rata omzet per bulan bagi pembudidaya ikan dan petambak udang.

“Dilihat berdasarkan skala, usaha kecil mengalami peningkatan omzet per bulan sebesar 1,7% yakni dari Rp 63,8 juta menjadi Rp 64,9 juta, sementara skala usaha menengah meningkat paling besar, yaitu sebesar 24,7% atau Rp 123,1 juta dari Rp 499,3 juta menjadi Rp 622,4 juta setelah bergabung dengan eFishery,” ucapnya.

Lebih jauh, hasil riset memperlihatkan bahwa peningkatan ekonomi ini dapat terjadi karena adanya peningkatan biomassa terhadap waktu yang dapat diukur dengan Average Daily Gain (ADG). Seperti misalnya ADG untuk ikan lele dengan pemberian pakan konvensional berkisar antara 1,27 sampai 1,93.

“Sedangkan, rata-rata ADG untuk pembudidaya ikan dengan pemberian pakan menggunakan eFeeder eFishery adalah 2,28. Ini berarti bahwa produksi petani budidaya pengguna eFishery lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya,” ujar Paksi dalam paparannya.

Produk unggulan digital eFishery meningkatkan keuntungan petani sektor akuakultur sebesar lebih dari 34,1%. Berdasarkan riset LD FEB UI, penggunaan eFeeder bisa membantu petani dalam meningkatkan produktivitas tambaknya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Food Conversion Ratio (FCR).

“Mereka yang menggunakan eFeeder memperoleh hasil FCR antara 0,85 sampai 1,34, dengan rata-rata 1,09. Hal ini berarti setiap tambahan pakan ikan 1 kg akan menghasilkan penambahan berat ikan sampai dengan 1,2 kg,” katanya.

Berat panen rata-rata meningkat hingga 29,3% untuk budidaya ikan dan 11,8% untuk budidaya udang setelah menggunakan sarana produksi eFeeder selama tahun 2021 dan 2022. Selain itu juga berkontribusi memberikan pertumbuhan profit sebesar +15% pada tahun 2022.

E-Feeder yang merupakan teknologi pemberi pakan otomatis yang berfokus pada efisiensi pakan dan pengurangan limbah yang mampu mempercepat masa panen serta meningkatkan pendapatan pembudidaya. E-feeder merupakan produk utama dan unggulan eFishery.

Adapun pengguna aplikasi eFisheryku memiliki pertumbuhan profit yang paling tinggi sebesar 45,6% dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini dikarenakan platform digital eFisheryku memberikan akses pakan yang berkualitas dan menyediakan platform berjualan ikan hasil panen, yaitu lapak ikan.

Aplikasi eFisheryku adalah aplikasi pengelolaan tambak udang yang didesain khusus untuk membantu petambak udang meningkatkan produktivitas dan kualitas panen. Aplikasi eFisheryku dirancang untuk membantu pembudidaya ikan di Indonesia dalam memajukan bisnis dan very budidayanya, serta eFarm.

Lebih lanjut, Paksi juga menyebut bahwa produk layanan Kabayan yang memberikan akses kepada institusi finansial yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbukti memberdayakan petani untuk budidaya yang berkelanjutan. Layanan ini berkontribusi memberikan pertumbuhan profit sebesar +40.7%. Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) adalah layanan finansial dari eFishery, dibuat khusus untuk pembudidaya ikan air tawar di Indonesia. Layanan Kabayan adalah adalah bagian dari eFishery Fund, program dari eFishery yang membuka akses bagi pembudidaya ke beragam layanan finansial yang dapat mendukung bisnis budidaya ikan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved