Trends

Ambisi Dafam Group Menjadi Operator Hospitality Terbesar di Indonesia

Andhy Irawan selaku CEO DHM. (Foto: Dok.BINUS Business School).

Dahlan Family (Dafam Group) kian agresif di bisnis hospitality. Juragan hotel yang dikembangkan PT Dafam Hotel Management (DHM) tahun 2010 semula hanya memiliki 2 hotel (139 kamar), tapi tahun lalu Dafam Group telah mengoperasikan 28 hotel (3045 kamar) dengan 4 brand , yaitu Grand Dafam Signature Grand Dafam, Hotel Dafam dan Dafam Express.

Menurut Andhy Irawan, CEO DHM, tahun ini DHM telah mengoperasikan 31 hotel dan sedang menyiapkan 5 project hotel lainnya seperti Hotel Dafam Elais Medan (75 kamar), Dafam Resort Belitung (65 kamar), Grand Dafam Fortuna Yogyakarta (121 kamar), Dafam Express Purwokerto (82 kamar) dan Grand Dafam Guci Resort Tegal (221 kamar). “Dua hotel (Medan dan Belitung) direncanakan akan diresmikan tahun ini, dan 3 hotel lainnya akan diresmikan tahun 2024,” kata Andhy menjawab pertanyaan SWA via WhatsApp.

Sayangnya, Andhy eggan membeberkan investasi yang ditanamkan untuk mengembangkan 5 proyek hotel yang sedang dikembangkan DHM. Ia hanya memperkirakan untuk membangun hotel bintang 3 yang merangkum 100 kamar, dibutuhkan dana sekitar Rp 70 miliar-Rp80 miliar, sedangkan untuk hotel bintang 4 (100 kamar), investasinya di atas Rp 100 miliar, tentunya angka tersebut tidak termasuk tanah.

Di tengah ketatnya persaingan industri hospitality, DHM pun tetap ingin menjadi The Biggest Hospitality Industry in Indonesia. Untuk mewujudkan impiannya salah satu strategi yang dilakukan dengan kolaborasi. Andhy menuturkan, saat ini Dafam Group sudah berkolaborasi dengan beberapa mitra, yaitu Artotel (20 hotel), PT Milestone Pacific Hotel Group (MPHG), (45 hotel), dan Kyriad (9 hotel). “DHM telah menjadi market leader di bisnis hospitality khususnya diantara hotel-hotel dikelasnya. Sebagai manajemen hotel dengan fasilitas MICE, DHM mampu berkontribusi maksimal baik dari sisi penghasilan kamar maupun makanan,” ujar Andhy.

Untuk melakukan percepatan pertumbuhan bisnis, lanjut Andhy, dalam acara CEO Speaks di BINUS Business School ada beberapa kunci untuk mencapai goals dari bisnis. Menurut Andhy, sebuah bisnis harus memiliki konsep yang adaptif, berdasarkan pada situasi yang sedang dihadapi saat ini. Berikutnya, SDM dari bisnis tersebut juga wajib meningkatkan skill dan knowledge-nya agar dapat bersaing dengan bisnis lain. Tak lupa, perhatikan juga sisi kreativitas dan inovasi dari bisnis tersebut.

Andhy mengakui kemampuan Andhy dalam mencapai growth bisnis yang diinginkan memang sangat diuji pada masa pandemi kemarin. Namun, dengan falsafah kepemimpinan yang kuat, ia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. “Seorang pemimpin wajib untuk bersikap adaptif, terbuka, kolaboratif, serta mengutamakan komunikasi dua arah,” tutur Andhy.

Atas usahanya tersebut, Dafam Hotel Management telah mendapatkan hasil bisnis yang cukup mentereng. Kini, Dafam Hotel Management memegang empat kategori brand hotel, dengan total hingga 31 hotel dan 5 proyek di seluruh Indonesia. Ke depan, Andhy berusaha untuk mengembangkan bisnis Dafam Hotel Management agar menjadi operator hospitality terbesar di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved