Corporate Action Capital Market & Investment Trends

EDM Melantai di Bursa Targetkan Dana Rp75 Miliar

PT Era Digital Media Tbk (EDM) melantai di bursa dengan menargetkan dana penawaran umum perdana Rp75 miliar hingga Rp82,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal kerja EDM 20 persen dan investasi pada PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80 persen dari total dana hasil IPO.

“Dengan IPO, kami bisa melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui anak usaha, Eranyacloud,” kata Yunika Rima, Direktur Utama PT Era Digital Media Tbk dalam siaran persnya (30/03/2023). Selain itu, perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membangun eksoistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk ke seluruh Indonesia.

Investasi yang diberikan pada PT Era Awan Digital digunakan untuk menambah kapasitas server sehingga mereka bisa mengembangkan produk baru seperti Graphic Processing Unit (GPU) on cloud, Content Delivery Network (CDN), dan Object Storage. Penambahan ini sejalan dengan riset Gartner yang menjelaskan pasar komputasi awan di Indonesia mencapai Rp39,3 triliun di 2025.

Ini diperkuat dengan riset International Data Corporation tahun 2022 yang mengungkapkan, 81 persen pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud. Karena teknologi ini dianggap bisa memberikan alternatif dalam perkembangan bisnis ke depan. Terbukti, fenomena ini membuat pendapatan Eranyacloud tumbuh 300 persen year-on-year (yoy).

“Hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra dari EDM, selain itu bisnis EDM juga berpotensi tumbuh,” kata Achdiarini Siwiwardhani, Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas. Dia menambahkan, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia semakin meningkat sehingga meningkatkan kebutuhan data storage.

“Disisi lain, perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk kedepannya,” ujarnya. Transformasi digital yang masif di Indonesia menyebabkan naiknya pasar komputasi awan.

Hal ini membuat banyak penyedia komputasi awan besar di dunia masuk ke Indonesia. Sebut saja, Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud. “prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa,” kata Nyoman Widita Prabawa, Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved