Business Champions GCG Companies

TelkomMetra, Fokus Perkuat Core Competencies dan Keunggulan Kompetitif

Pramasaleh Hario Utomo, Direktur Utama TelkomMetra.
Pramasaleh Hario Utomo, Direktur Utama TelkomMetra.

Banyak orang awam yang tidak tahu bahwa PT Multimedia Nusantara punya kaitan dengan BUMN telekomunikasi besar, PT Telkom. Namun, begitu disebutkan nama mereknya, TelkomMetra, bisa jadi orang langsung paham keterkaitan perusahaan ini dengan Telkom.

Ya, Multimedia Nusantara, yang lebih dikenal dengan brand name TelkomMetra, memang salah satu anak perusahaan Telkom. Bahkan, di lingkungan Telkom Group, TelkomMetra juga telah menjadi salah satu perusahaan andalan, yang berperan sebagai perusahaan induk investasi strategis. TelkomMetra mengelola 26 portofolio bisnis, yang terdiri dari dua strategic business unit (SBU) dan 13 anak usaha, beserta sejumlah “cucu usaha”-nya.

Perusahaan ini memancang visi “Menjadi yang terdepan dan terpercaya dalam pengelolaan portofolio bisnis serta memiliki struktur finansial yang kuat melalui praktik bisnis yang lincah dan cerdas berbasis Good Corporate Governance”.

Pramasaleh Hario Utomo, Direktur Utama TelkomMetra, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaannya menghadapi dua tantangan utama: unscalable business di tingkat holding dan kurang optimalnya kinerja anak usaha. Untuk itu, TelkomMetra perlu melakukan penyesuaian parenting strategy sesuai dengan arahan Telkom untuk menjadi strategic sub-holding with operating business.

Ada empat strategi yang dijalankan TelkomMetra, yakni Portfolio orchestration, Capital structure improvement, Optimizing cost efficiency, dan Business expansion.

Seiring dengan hal itu, TelkomMetra juga melakukan sejumlah langkah. Di antaranya, dengan melakukan gap analysis yang mencakup kesiapan sumber daya manusia (SDM), finansial, marketing, dan model operasi bisnis.

Selain itu, TelkomMetra pun melakukan potential market survey. Tujuannya, mampu mengenali para pesaing dan kapabilitasnya, serta mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang belum tersentuh layanannya.

Menurut Pramasaleh, TelkomMetra juga diarahkan untuk fokus pada core competencies dan menjalankan bisnis sesuai dengan GCG ―sebagaimana diamanatkan oleh Corporate Strategic Scenario (CSS) Telkom Group.

“Potensi pertumbuhan TelkomMetra masih terbentang luas,” ujar Pramasaleh. Karena itu, pihaknya perlu menjalankan strategi peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM, dengan pendekatan 3B: Build, Buy, dan Borrow secara cermat, yang mengutamakan keunggulan kompetitif TelkomMetra.

Sejalan dengan CSS Telkom untuk periode 2022-2026, TelkomMetra mendapat mandat untuk berfokus pada pengelolaan ekosistem digital dan otomasi proses bisnis digital. TelkomMitra juga diminta meningkatkan nilai anak-anak usaha melalui sinergi, dengan cara menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan rintisan (startup).

Pramasaleh mengaku gembira atas pencapaian dua SBU TelkomMetra. Pertama, Mediahub telah dipercaya oleh Telkom untuk mengambil semua aktivitas content aggregation Indihome berkat prestasinya selama ini. Ke depan, sesuai dengan arahan CSS Telkom, Mediahub akan diposisikan sebagai pengganti Metrasat dan menjadi single content aggregator di Telkom Group dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar.

Kedua, Telkompajakku telah dipercaya oleh sejumlah BUMN ―termasuk TelkomGroup sendiri― untuk menggunakan layanan perpajakan secara digital. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun Telkompajakku relatif masih berskala kecil, potensi untuk tumbuh masih terbuka lebar di masa depan.

Menurut Pramasaleh, TelkomMetra berupaya mengembangkan praktik GCG yang diharapkan bisa menjadi sebuah legacy. Karena itu, pihaknya harus mengedepankan ketelitian dalam menyeimbangkan model bisnis yang menarik untuk pasar.

Proses bisnis pun harus ditinjau ulang untuk meminimalkan risiko. Salah satunya dengan menyederhanakan regulasi internal dan mengimplementasikan Robot Processing Automation (RPA), yang sudah berhasil diterapkan pada salah satu anak usaha, yakni Infomedia. Anak usaha lainnya, Finnet, telah menerapkan regulasi tentang cyber security, dan aturan semacamnya.

Dari sisi kinerja perusahaan, hingga akhir 2021, TelkomMetra Group berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 9,3% (year on year) menjadi Rp 28,9 triliun dibandingkan pencapaian akhir tahun 2020 yang sebesar Rp 26,4 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih TelkomMetra Group juga meningkat 151,3% YoY menjadi Rp 428,4 miliar dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang tercatat minus Rp 835,7 miliar.

Beberapa hal strategis mendukung pencapaian tersebut, di antaranya pelepasan 27,9% saham Metranet kepada Telkom dan pelepasan 48% saham Melon kepada Metranet. Di sisi lain, perseroan mengambil alih 49% saham TelkomTelstra dari Telstra Singapura. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved