My Article

Penggunaan ChatGPT untuk Manajemen SDM

Oleh Editor
Penggunaan ChatGPT untuk Manajemen SDM
Jusuf Irianto, Guru Besar Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga

Oleh: Jusuf Irianto, Guru Besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga

Jusuf Irianto, Guru Besar Dep. Adm. Publik FISIP Universitas Airlangga, Pengurus MUI Jawa Timur

Sejak diluncurkan November 2022 oleh OpenAI, ChatGPT telah menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia. Sebagai salah satu jenis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), ChatGPT dapat diakses dengan mudah namun mengandung banyak manfaat.

Para pengguna (users) memanfaatkan ChatGPT untuk memperoleh sejumlah informasi. Selain itu, juga dapat digunakan untuk memperoleh jawaban berbagai pertanyaan, membuat konten, atau tujuan lainnya.

Tak hanya individu, perusahaan pun menggunakan ChatGPT demi kepentingan bisnis agar lebih efisien. Banyak perusahaan di Amerika Serikat (AS) kini cenderung beralih menggunakan ChatGPT mendukung operasional, termasuk untuk manajemen sumber daya manusia (SDM).

Pada bulan Februari 2023 lalu, ResumeBuilder.com mengadakan survei terhadap 1.000 pimpinan bisnis di AS. Tujuannya adalah untuk melihat kecenderungan atau rencana perusahaan dalam penggunaan ChatGPT.

Temuan utama survei tersebut menunjukkan ada 49% perusahaan yang kini telah menggunakan ChatGPT, sementara 30% perusahaan sedang dalam tahap perencanaan strategis.

Dari 48% perusahaan yang disurvei, menyatakan telah mengganti peran pekerja dengan ChatGPT, sementara 25% perusahaan mampu menghemat biaya lebih dari $75k. Hal ini memicu 93% perusahaan lain berancang-ancang atau segera beralih menggunakan ChatGPT.

Survei juga menunjukkan 90% pimpinan perusahaan pengguna ChatGPT mendapat pengalaman berupa peningkatan manajemen SDM yakni pengembangan skill yang bermanfaat bagi pencari kerja (beneficial skill for job seekers).

ChatGPT atau jenis chatbot berbasis AI lainnya dapat digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan (job description) atau resume calon pekerja.

Secara keseluruhan, pengalaman impresif diperoleh 55% pimpinan perusahaan yang disurvei menyatakan hasil kerja Chat GPT masuk kategori ‘excellent’ sementara 34% lainnya mengatakan ‘very good’ (lihat: https://www.resumebuilder.com/1-in-4-companies-have-already-replaced-workers-with-chatgpt/).

Namun, Stacie Haller, kepala penasihat karir ResumeBuilder, menyatakan hasil survei tersebut sebagai “puncak gunung es”. Hal disebabkan kian banyak korporat yang menggunakan produk AI generatif yang terus dikembangkan oleh perusahaan raksasa teknologi (giant-techs).

Pengembangan AI Generatif

Selain OpenAI yang telah merilis ChatGPT, giant-techs lain yakni Google juga meluncurkan produk AI serupa yakni “Bard” (lihat: https://bard.google.com/).

Google sebagai pemain utama dalam market mesin pencari (search engine) seluruh dunia mengintroduksi Bard. Google pun berharap Bard mengalahkan ChatGPT sebagai pesaingnya. Namun, gagal menciptakan kesan impresif. Bard gagal menjawab soal dari anak kecil pada debut kali pertama saat peluncuran.

Sementara itu, Microsoft sebagai perusahaan raksasa di bidang teknologi pun tak tinggal diam masuk ke ruang AI generatif menghasilkan “Bing” (lihat: https://www.bing.com/). Microsoft juga menggelontorkan dana untuk pengembangan OpenAI sebagai pembuat ChatGPT.

Perusahaan terkemuka milik Bill Gates tersebut berinvestasi besar menggandeng OpenAI. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam semua jenis layanan oleh Microsoft termasuk Bing sebagai mesin pencari.

Pengembangan investasi tersebut diyakini bakal memperkuat posisi Bing. Terintegrasi dengan ChatGPT membuat Bing sebagai mesin pencari andal mengalahkan Google yang selama ini mendominasi.

Jumlah pengguna Bing di dunia menujukkan tren kenaikan segera setelah berintegrasi dengan ChatGPT. Para praktisi mengganggap kemampuan Bard tertinggal jika dibandingkan Bing ChatGPT.

Namun, Bard tak dapat diremehkan berdasarkan posisi Google sebagai pemain unggulan search engine dunia yang tak mudah digeser. Bard akan dikembangkan mengatasi kelemahannya.

Telepas dari persaingan perusahaan raksasa bidang teknologi, terbuka peluang lebar bagi perusahaan memanfaatkan pengembangan teknologi AI generatif tersebut.

ChatGPT untuk SDM

Era pasca-pandemi Covid-19 merupakan momentum perusahaan untuk mengadopsi teknologi. Tujuan menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi kegiatan operasional. Selain itu, adopsi dapat dimaknai sebagai upaya perusahaan menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Teknologi dimaksudkan sebagai sarana untuk memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Termasuk di dalamnya adalah tujuan mengelola SDM agar lebih efektif.

Sebagai teknologi, ChatGPT mampu menggantikan fungsi atau tugas departemen SDM. Fungsi awal departemen SDM adalah analisis jabatan (job analysis). Salah satu hasil analisis ini adalah deskripsi atau uraian pekerjaan (job-description).

Tugas penulisan berupa uraian pekerjaan kini dapat mengandalkan ChatGPT. Selama ini manajer SDM kerap dihadapkan pada kejenuhan dalam menulis deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan. Kejenuhan memuncak tatkala jumlah karyawan mencapai ratusan atau ribuan orang.

Berikut ini adalah sebuah contoh penulisan (dalam Bahasa Inggris) untuk uraian jabatan “HR Officer” menggunakan ChatGPT hanya dengan mengetikkan make job description for HR Officer” pada laman yang tersedia. Hasilnya rinci sebagai berikut.

“Job Title: HR Officer

Job Overview:

As an HR Officer, you will be responsible for overseeing various aspects of the human resources functions within the organization. You will be responsible for recruiting and hiring new employees, maintaining employee records, administering benefits programs, and ensuring compliance with labor laws and regulations. You will work closely with management and employees to create a positive work environment and provide support for a wide range of human resources issues.

Key Responsibilities:

Qualifications:

Salary and Benefits:

The salary for an HR Officer varies depending on the location and organization, but typically ranges from $45,000 to $75,000 per year. Benefits may include health insurance, retirement plans, paid vacation and sick leave, and tuition reimbursement programs.

Working Conditions:

HR Officers work in office settings and typically work Monday through Friday during regular business hours. However, they may be required to work evenings or weekends to meet project deadlines or attend company events. They may also be required to travel occasionally to attend job fairs or other recruitment events”.

Biaya penulisan uraian pekerjaan dapat dihemat perusahaan. Efisiensi dapat diraih lebih mudah dalam tata kelola SDM melibatkan peran teknologi.

ChatGPT atau produk chatbot berbasis AI lainnya dapat digunakan untuk menguraikan rekrutmen dan seleksi, penempatan (job placement), parameter penilaian kinerja, penggajian, skema pengembangan karir, program pelatihan, dan berbagai fungsi manajemen SDM lainnya.

Namun, pengguna ChatGPT harus bijaksana karena kemungkinan hasilnya bias atau tak sesuai dengan konteks yang diinginkan. Karena itu, perusahaan harus berhati-hati dan cermat menggunakan chatbot berbasis AI agar tak mengalami kesalahan yang menimbulkan kerugian.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved